RADARBANYUMASDISWAY.ID-Semua satuan pendidikan di Indonesia termasuk jenjang SMK kini diterapkan implementasi Kurikulum Merdeka, Dengan ini Indonesia mampu menghasilkan SDM di berbagai bidang yang unggul untuk masa depan, termasuk salah satunya yaitu memberikan kebebasan kepada semua siswa untuk memilih materi ilmu yang mereka ingin kuasai.
Wardani Sugiyanto selaku Direktur Sekolah Menengah Kejuruan menyampaaikan sudah 900 lebih SMK menjadi Pusat Kurikulum Merdeka. "Guru menerapan kemerdekaan belajar yang artinya guru akan memberikan materi yang sesuai dengan bakat dan kemampuan anak serta menerapkan pembelajaran yang berdiferensial menghasilkan produk dari beberapa projek-projek yang dilaksanakan dari para siswa" tutur Wrdani pada saat sesi diskusi beberapa waktu lalu saat di Makassaar.
Pendidikan kejuruan termasuk pendidikan menengah yang sedang mempersiapkan peserta didik yang unggul terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu, Hal ini berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15, Selain itu sekolah kejuruan juga akan terus berkolaborasi bersama industri untuk mendukung hasil karya para siswa.
Wardani memberitahukan bahwa pusat pendorong SMK Negeri untuk membangun dan mendirikan Badan Layanan Umum atau BLUD di satuan pendidikan. "Apabila sekolah bermitra dengan UMKM maka diharapkan akan bisa terjalin kerja sama dengan baik, Produk-produk Thecing Factory (TEFA) yang dapat dipasarkan, Ide-ide UMKM dapat ditangkap TEFA di sekolah produk-produk dapat dijualkan bersama" ucap Wardani.
BACA JUGA:Belum Ada Usulan SMK Baru, Cabang Dinas Pendidikan Pertimbangkan SMK Swasta Yang Sudah Ada
Sementara itu, Guna mendukung produk-produk TEFA serta memperkaya program Bangga Buatan Indonesia yang digunakan Kemendikbudristek berkolaborasi bersama Sistem Pengadaan Aplikasi Sekolah atau SIPLan supaya bisa digunakan oleh jenjang pendidikan lainnya.
Tersedia tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka yang diantaranya yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, serta Mandiri Berbagi. Semua sekolah diberikan kemerdekaan dan kebebasan untuk mengimplementasikannya yang sesuai dengan keadaan masing-masing sekolah.
Direktur Sekolah Menengak Kejuruan menyampaikan bahwasannya implementasi Kurikulum Merdeka yang terdapat "di ujung barat" sangat kuat. Dengan ini sehingga kapanpun anak dibawa ke industri pilihan maka akan diterima serta didesain bersama guna pola belajarnya, Berharap agar para siswa akan bisa lebih kompeten dengan latihan-latihan yang telah disiapkan sesuai dengan sisi kemampuan serta standar industri tersebut.
"Kemendikbudristek berharap akan adanya kolaborasi dengan industri ini dapat menghasilkan siswa yang siap bersaing secara global karena adanya kurikulum merdeka yang sudah diimplementasikan di SMK,” pungkas Wardani.(fni/*)