Cobalah untuk memahami apakah ada alasan di balik perilaku mereka, meskipun ini tidak selalu membenarkan tindakan mereka. Sementara itu, pertahankan batas-batas yang sehat untuk melindungi diri sendiri.
3. Komunikasi Terbuka dan Jujur
Buka saluran komunikasi dengan rekan kerja yang toxic secara terbuka dan jujur. Sampaikan efek negatif perilaku mereka pada tim atau lingkungan kerja.
Terkadang, kesadaran akan dampak yang ditimbulkan dapat mendorong perubahan perilaku. Jangan ragu untuk menyampaikan perasaan Anda dengan tegas namun hormat.
BACA JUGA:Kolaborasi Apik, Tim Pengembang Kampung UMP dan PKK Ormawa DPM Farmasi Gelar Penyuluhan Parenting
BACA JUGA:Yayasan Santo Dominikus Purwokerto Gelar Seminar Parenting 4.0
4. Cari Dukungan dari Sesama Rekan Kerja
Jangan merasa sendirian dalam menghadapi rekan kerja yang toxic. Cari dukungan dari sesama rekan kerja yang mungkin mengalami hal yang sama.
Berbicara dengan orang-orang yang dapat memahami situasi dapat memberikan pemahaman tambahan dan solusi yang mungkin telah mereka temukan.
5. Pahami Batasan
Pahami batasan Anda dan ketahui kapan saatnya untuk mengambil tindakan proaktif. Jika situasinya menjadi tidak tertahankan, pertimbangkan untuk melaporkan masalah ini ke atasan.
Pastikan untuk memiliki dokumentasi yang jelas tentang perilaku yang merugikan untuk mendukung laporan Anda.
BACA JUGA:Parenting Day di Kebumen, Latih Kreativitas Anak Sejak Dini
BACA JUGA:Risty Tagor Ikut Kelas Parenting
6. Fokus pada Pengembangan Diri
Menghadapi rekan kerja yang toxic dapat menjadi peluang untuk fokus pada pengembangan diri. Gunakan pengalaman ini sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan interpersonal, manajemen konflik, dan ketahanan mental.