Kinerja Bank Jateng Jakarta Dipuji

Sabtu 07-04-2018,10:22 WIB

SEMARANG - Ketua Komisi C DPRD Jateng Asfirla Harisanto mengapresiasi kinerja Bank Jateng Cabang Jakarta dalam 3 tahun terakhir ini yang bagus dan bertumbuh tinggi di kisaran 35-90 persen secara tahunan (YoY). Bahkan pertumbuhan labanya pernah mencapai 385 persen, yakni Rp 10,33 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 50,07 miliar pada 2016. Kinerja yang luar biasa itu diberikan setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami kerugian beruntun. “Kami sungguh bangga melihat kinerja Bank Jateng Cabang Jakarta saat ini yang luar biasa pertumbuhannya di semua lini, baik dana pihak ketiga, pinjaman yang disalurkan maupun laba yang dibukukan,” jelas Bogi, sapaan akrab Asfirla. Ketua Komisi C DPRD Jateng Asfirla Harisanto memberikan paparan saat kunjungan kerja ke Bank Jateng Cabang Jakarta. (Istimewa) Menurutnya, Bank Jateng Cabang Jakarta ini pernah merugi berturut-turut dan mampu bangkit sejak 2015. Waktu itu berhasil meraih laba Rp 10 miliar lebih, padahal tahun sebelumnya merugi Rp 3,9 miliar. Tahun berikutnya juga berhasil membukukan laba Rp 50,07 miliar, atau bertumbuh 385 persen (YoY). Tahun 2017 lalu labanya tetep tumbuh 37,3 persen atau Rp 68,79 miliar. Di bawah kendali Pimpinan Cabang Bank Jateng Jakarta, Bina Mardjani, sektor dana masyarakat juga tumbuh 68,3 persen, yaitu dari Rp 3,80 miliar (2016) menjadi Rp 6,40 miliar (2017). Begitu juga kredit yang disalurkan bertumbuh 35,7 persen dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,98 triliun. “Angka-angka itu berpotensi bertambah besar apabila Bank Jateng Jakarta bekerja lebih keras lagi, lebih berani kreatif dan dengan beberapa inovasi,” ujarnya. “Di sektor dana masyarakat, coba upayakan bisa mendapat dana APBD DKI yang kabarnya sebagian dari Rp 75 triliun tidak disimpan di Bank DKI, dan di sektor kredit konsumtif bisa diupayakan dari PNS di Kemendagri,” sarannya. Anggota Komisi C DPRD Jateng Sidi Mawardi menambahkan, di luar semua prestasi tersebut, hal yang tak kalah menggembirakan adalah porsi kredit produktifnya semakin mendekati harapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menginginkan porsi kredit produktif dengan kredit konsumtif berbanding 60 : 40. “Data tahun lalu porsi kredit yang disalurkan ke sektor-sektor produktif mencapai Rp 1,63 triliun, sementara konsumtif hanya Rp 342 miliar lebih sedikit. Kiranya hal ini dapat dipertahankan, tentu tanpa mengurangi kredit konsumtif, melainkan dengan menambah kredit produktifnya,” tutur legislator Partai Golkar itu. Pimpinan Cabang Bank Jateng Jakarta, Bina Mardjani menyampaikan terima kasihnya atas apresiasi maupun saran dan kritik dari Komisi C. “Tentu kami harus bekerja keras untuk tambah baik. Khusus saran Pak Ketua Komisi, kami akui sudah masuk ke beberapa Kementerian, seperti Kemenkes, Kemenag dan lainnya. Namun memang belum ke Kemendagri,” katanya. (sm/ric/zal/JPR)

Tags :
Kategori :

Terkait