PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI menyerahkan SK Guru Besar pada Prof Dr Ir Drs Sakuri, MT yang merupakan Wakil Ketua Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama STT Wiworotomo Purwokerto.
Prosesi penyerahan SK Guru Besar tersebut diselenggarakan di Aula STT Wiworotomo Purwokerto, Jumat (20/10) oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Bhimo Widyo Andoko, SH, MH.
"Tugas LLDIKTI menjaga mutu dari penyelenggaraan pendidikan tinggi di wilayah VI," ujar Bhimo.
LLDIKTI Wilayah VI menaungi 233 perguruan tinggi, agar bisa berlomba-lomba menjaga mutu dan akses layanan. Salah satunya yaitu Prof Sakuri.
Untuk menetapkan menjadi Guru Besar melalui beberapa tahapan, mulai dari internal universitas atau sekolah tinggi sampai pada pemerintah pusat. Di tingkat internal dilakukan verifikasi data.
Setelah itu diajukan ke LLDIKTI Wilayah VI untuk direview lagi, apakah calon Guru Besar tersebut memenuhi syarat. Jika sudah memenuhi syarat, baru diusulkan ke pemerintah pusat.
"Di pusat juga tidak semena-mena mengiyakan usulan kami, ada proses penilaiannya, dan Prof Sakuri menghasilkan nilai 880 sekian, yang artinya layak sebagai Guru Besar," papar Bhimo.
Menurutnya, ini bukan akhir tapi justru awal dari tugas baru sebagai Guru Besar. Di mana harus melakukan banyak program-program penelitian sebagai leader.
"Harapannya bisa jadi role model, inspirator, dan inivator, serta menjadi leader penelitian sesuai Three Darma," imbuh Bhimo.
Sementara itu, Prof Sakuri menyampaikan, pencapaian Guru Besar ini tidak instan. Melalui berbagai tahapan.
Prof Sakuri menuturkan, pencapaian saat ini sesuai dengan jenjang lurus pendidikan yang ditempuhnya mulai S1, S2, dan S3 yaitu Teknik Mesin. Sehingga concern di bidang tersebut, tepatnya komposit polimer.
Komposit polimer ada tiga jenis yaitu Komposit Metal Matriks, Komposit Matriks Keramik, dan Komposit Matriks Polimer.
"Kami sedang mengembangkan natural fiber atau serat alami, yang sudah banyak dipakai di luar negeri untuk pesawat boeing," tuturnya.
Adapun serat alami tersebut seperti serat kelapa, pisang, dan nanas. (ely/ads)