PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Nilai ekspor Kabupaten Purbalingga selama tahun 2020-2022 terus naik. Bahkan pada tahun 2022 meningkat tajam mencapai Rp 6.708.162.038.213. Produk yang diekspor didominasi gula kelapa organik asal Purbalingga.
Hal itu terungkap saat Bupati Purbalingga menerima penghargaan Primaniyarta Award 2023 terkait ekspor yang diserahkan Mengko Perekonomian, Rabu 18 Oktober 2023 di Tangerang.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Purbalingga Johan Arifin melalui peaar tertulis, nilai ekspor Kabupaten Purbalingga selama 3 tahun terakhir terus meningkat. Tercatat pada Tahun 2020 nilai ekspor Rp. 2.319.238.676.811.
BACA JUGA:Alami Korosi, Display Koleksi Benda Pusaka Banyumas Disortir
Kemudian pada Tahun 2021 meningkat 50,47 persen dengan nilai ekspor Rp 3.495.934.505.965. Tahun 2022 nilai ekspor melonjak menjadi Rp 6.708.162.038.213 atau hampir meningkat 2 kali lipat (91,93 persen).
"Komitmen, stimulan, fasilitasi serta dukungan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terhadap dunia usaha berhasil untuk mendongkrak ekspor. Terutama paska Pandemi Covid 19," katanya.
Kabag Perekonomian Setda Purbalingga, Agung Widianto mengakui jika pertumbuhan ekspor produk dari perkebunan khususnya gula kelapa organik belum tergeser. Kabupaten Purbalingga sangat mendominasi.
BACA JUGA:Daya Tampung Kelas Riset dan Sains MAN 2 Banyumas Terbatas, Hanya Empat Rombel
Adanya kenaikan nilai ekspor sangat berimbas pada kesejahteraan petani kelapa. Tak hanya itu, pelaku usaha di wilayah ikut terdongkrak pendapatannya.
"Pesanan dari pembeli semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga nilai ekspor ikut terdongkrak," katanya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengaku terus mendorong para pelaku usaha agar bisa terus ekspor memenuhi pesanan luar negeri. (amr)