CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan keuntungan bagi sejumlah nelayan dan pedagang ikan di tempat tersebut.
Ketua TPI Jetis, Marimun Mariyogi mengatakan, dalam sehari di tempat pelelangan mampu menghasilkan Rp 250 juta - Rp 300 juta.
"Saat ini hasil produksi cukup bagus, hasil tangkapan nelayan juga masih tinggi. Mudah-mudahan bulan ini masih mendapatkan hasil yang banyak, karena masih musim angin timuran," kata Marimun.
Mariumun mengatakan, untuk saat ini produksi ubur-ubur di wilayahnya mulai menurun. Produksi ubur-ubur tahun ini sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, lantaran masih adanya hujan di musim kemarau ini.
BACA JUGA:Nelayan Jetis Panen Ubur-Ubur Hingga 200 Ton di Laut Selatan Jawa
"Sudah tidak begitu banyak, karena kemarau tahun ini masih ada hujan. Ubur-ubur muncul akan hilang saat ada hujan," ujarnya.
Marimun mengatakan, kegiatan lelang di TPI Jetis dapat mendukung perekonomian di wilayahnya. Selain dikirim ke wilayah Cilacap, produksi ikan di Jetis juga dikirim kabupaten kota lainnya.
Kendati demikian, diakui Marimun, dalam kegiatan pelelangan pihaknya sering menemui sejumlah kendala. Kendala itu mucul saat musim malaman atau musim dimana nelayan mendapatkan ikan saat malam hari namun dalam jumlah banyak.
"Pada saat itu ikan susah terjual. Kita harus mengundang para bakul untuk memasarkan ikan agar laku terjual semua. Kemudian saat musim hujan, biasanya ikan yang muncul sedikit. Penghasilan juga ikut menurun," ujarnya.
Mariumun mengatakan, untuk meminimalisir hal tersebut, nelayan selalu melakukan update cuaca sebelum melaut, agar bahan bakar tidak terbuang sia-sia. Pihaknya juga berharap, kondisi cuaca tetap mendukung sehingga hasil tangkapan nelayan Jetis tetap tinggi. (ray)