PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyumas melakukan inspeksi di Pasar Manis Purwokerto dan Pasar Wage, Senin (9/10). Hal ini dilakukan sebab muncul isu jika terjadi kelangkaan beras.
"Kita mendengar ada fenomena kenaikan harga beras dan kelangkaan. Jadi hari ini kita kontrol ke pasar-pasar," kata PJ Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro.
Dia mengatakan, dari informasi yang diterimanya setelah beras didrop oleh Bulog barang tersebut langsung ludes. "Namun ternyata setelah kami cek barangnya ada.
Nantinya, jumlah dropping beras dari Bulog akan ditambah. Dari yang semula 20 sak/karung beras menjadi 25 sak/karung beras. Setiap 1 sak beras berisi 5 kg beras. Dengan harga Rp 10.900 untuk kualitas medium, dan Rp 13.500 untuk kualitas premium.
BACA JUGA:Sudah Tidak Mampu Tampung Pedagang, Pasar Ajibarang, Banyumas Bakal Diperluas
BACA JUGA:Pasar Tradisional Jadi Prioritas Pemantauan
Ia memastikan kontrol terhadap beras akan terus dilakukan baik oelh kepala pasar, TNI maupun Polri.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas, Rasiwan mengatakan intensitas pengiriman akan ditambah, dari yang semula dua hari sekali menjadi setiap hari.
"Juga ditambah jumlahnya, dari yang sebelumnya 20 sak menjadi 25 sak. Di Pasar manis ini ada 30 kios," ujarnya.
Pihaknya juga memastikan jika stok beras yang ada di bulog masih aman hingga akhir tahun. Sebab kini masih ada 10.300 ton.
BACA JUGA:Pasar Tradisional di Banyumas Dilengkapi APAR
BACA JUGA:Pembangunan Pasar Tradisional PPC Kelurahan Tegal Kamulyan Selesai Bulan Ini
Soal batasan pembelian, pihaknya mengatakan jika tidak ada batasan. Namun, ada kewajaran membeli, yaitu 2 sak. Jika konsumen sudah membeli lebih dari 5 sak, biasanya dipertanyakan.
Selain sidak terhadap isu soal kenaikan harga dan kelangkaan beras, TPID juga melakukan pengecekan terhadap kebutuhan pokok lainnya. (mhd)