RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Purbalingga menjadi kota yang kaya akan wisata dan kulinernya. Karena itulah eksistensi kacang Asin Mirasa Purbalingga terus jadi andalan dan incaran wisatawan.
Banyak sekali oleh-oleh khas Purbalingga yang bisa kalian coba dengan rasa yang beragam. Namun khusus yang satu ini, seperti namanya punya sensasi asin, renyah, dan gurih dapat membuat lidah siapapun bergoyang.
Kacang Asin Mirasa selalu punya cerita, yang kerap habis di perjalanan pulang karena mudah dinikmati dan jadi kletikan di tengah obrolan wisatawan dalam sekat bus mereka.
Berikut informasi mengenai Kacang Asin Purbalingga yang meliputi sejarah, cara pembuatan hingga lokasi tokonya yang telah Radarmas rangkum dari berbagai sumber;
BACA JUGA:Kue Nopia Banyumas: Kue Tradisional dengan Rasa Khas Banyumas
BACA JUGA:Rombongan Wisatawan Jepang Datangi Kampung Nopia Desa Pekunden
Sejarah Kacang Asin Mirasa Purbalingga
Sejarah Kacang Asin Mirasa Purbalingga bermula dari dua tokoh bernama Martina dan Karta Leksana yang memulai usaha tersebut pada tahun 1958. Seiring berjalannya waktu, usaha terus berkembang dan diteruskan oleh Ny. Hanawati yang saat ini berusia 71 tahun dan saudara-saudaranya.
Hanawati yang sebagai penerus di generasi kedua dari kepemilikan Kacang Asin Mirasa Purbalingga ini memproduksi dua rasa kacang yaitu rasa asin dan rasa bawang.
Perbedaan rasa kacang asin buatan Hanawati dengan buatan pabrik yakni ada pada bahan dasarnya. Milik Hanawati terbuat dari kacang kering, sedangkan kacang oven pabrikan dengan bahan dasar kacang brol yang masih basah.
Berikutnya ke bagian kerenyahannya tentu sangat berbeda. Kacang oven pabrikan relatif keras, jika kacang asin buatan Hanawati sangat renyah bahkan kulitnya saja jauh lebih renyah dari pabrikan.
BACA JUGA:Mayoritas Perajin di Kampung Nopia Tidak Memiliki NPWP
BACA JUGA:Tugu Gentong Kampung Nopia Ditambah Ikon Api, Agar Mirip Aslinya
Cara Pembuatan Kacang Asin Mirasa Purbalingga