Asal - Usul Tradisi Begalan pada Prosesi Pernikahan di Kabupaten Banyumas

Selasa 26-09-2023,17:19 WIB
Reporter : Rizkia Meisela
Editor : Bayu Indra Kusuma

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Tradisi pernikahan adat di pulau Jawa sangat beragam tergantung dengan wilayahnya masing – masing. Tradisi ini mempunyai daya tarik sendiri untuk disaksikan.

Salah satu tradisi prosesi pernikahan juga ada di Kabupaten Banyumas, yakni tradisi Begalan. Tradisi ini merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun. 

Begalan itu sendiri yaitu berasal dari kata ‘begal’ dalam bahasa Banyumas artinya yaitu ‘rampok/perampokan’. Jadi begalan berarti perampokan atau perampasan. 

 

Tradisi Begalan di Kabupaten Banyumas biasanya dilakukan jika yang menikah anak pertama dengan anak pertama, anak terakhir bertemu anak terakhir, anak terakhir bertemu anak pertama, dan juga anak pertama bagi pengantin perempuan. 

BACA JUGA:Tradisi Khas dari Banyumas, Ritual Cowongan untuk Memanggil Hujan

BACA JUGA:Begalan dan Cowongan Miliki Sertifikat KIK

Masyarakat Kabupaten Banyumas mempercayai, sajian yang ada pada tradisi Begalan dapat membawa suatu kebaikan bagi mempelai pengantin dalam kehidupan berumah tangga mereka nantinya. 

Konon katanya, awal mula adanya tradisi Begalan yaitu berawal dari kisah Adipati Wirasaba. Pada saat itu Adipati Wirasaba menikahi seorang putri dari Adipati Banyumas pada hari Sabtu pahing. 

Pada pertengahan jalan, para rombongan Adipati Wirasaba bertemu dengan begal atau garong. Dan terjadilan perseteruan, dan pada saat itu dimenangkan oleh Adipati Wirasaba.

Nah dari kejadian itulah awal  mula tradisi Begalan dilestarikan di Kabupaten Banyumas secara turun–temurun. 

BACA JUGA:Ritual Cowongan Gentansari

BACA JUGA:Seni Cowongan, Ujungan, Gandaria dan Buncis, Deretan Kesenian Asli Banyumas yang Hampir Punah

Biasanya dalam pertunjukan tradisi Begalan akan diperankan oleh 2 orang. Satu orang bertugas sebagai pembawa barang – barang (peralatan dapur) yaitu bernama Gunareka, sedangkan yang satunya bertugas sebagai pembegal yaitu bernama Rekaguna. 

Barang-barang yang akan dibegal dalam pertunjukan ini yaitu ada ian (alat untuk menaruh nasi panas yang biasanya akan dikipasi dengan ilir), ilir (kipas terbuat dari anyaman bambu), kukusan nasi, siwur (gayung mandi), irus (alat pengaduk sayuran), centong (pengambil nasi), dan ceting (tempat nasi), dan lain sebagainya. 

Nantinya barang–barang tersebut akan di ikat pada bambu khas Begalan yang sudah dirancang tersendiri. 

Selain kepercayaan begalan ada cerita lain dalam kisah tersebut yaitu tentang pantangan atau larangan untuk bepergian pada hari Sabtu Pahing, katanya dapat menyebabkan celaka. 

BACA JUGA:Kelebihan Kenthongan Sebagai Alat Musik Warisan Budaya Lokal Banyumas

BACA JUGA:Kentongan Banyumas: Warisan Budaya Lokal yang Harus Dilestarikan

Tradisi Begalan ini masih banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Banyumas, khususnya di desa – desa yang masih kental dengan budaya setempatnya. 

Nah itulah tadi asal–usul tradisi Begalan pada prosesi pernikahan di Kabupaten Banyumas, semoga dapat menambah pengetahuan kamu. (kia) 

 

Kategori :