Melihat Pebulutangkis Muda Banyumas, Bagus Haryo Bimo
Banyumas tak kekurangan stok pebulutangkis berprestasi usia dibawah 17 tahun dengan munculnya pebulutangkis muda asal Desa Bangsa Kebasen bernama Bagus Haryo Bimo (16). Terbaru, Bagus pulang dari Singapura pada Senin (11/9) malam, dengan membawa satu medali perak. Sebelumnya sekotar dua bulan lalu Juara I Kejuaraan Bulutangkis Kretek Cup di Kudus juga diraihnya.
YUDHA IMAN PRIMADI, Banyumas
Berangkat awal September lalu ke Singapura, Bagus Haryo Bimo pada Senin (11/9) malam kemarin sudah kembali ke Banyumas. Pulang tidak dengan tangan kosong, Bagus membawa satu medali perak event 16th Chinese Swimming Club-Age Group Tournament Singapura kategori single U-17.
Ditemui Radarmas pada Selasa (12/9) siang di rumahnya, dengan didampingi ayahnya Bagus bercerita mengenai perjuangannya menggapai babak final sebelum dikalahkan atlet Bulutangkis papan atas Singapura, Kai Ze Tee hingga finish sebagai runner up.
"Saya kalah dengan selisih poin 18-21 dan 19-21 di final," katanya.
Turun di dua kategori, untuk kategori dobel U-19 Bagus berpasangan dengan pebulutangkis Singapura yang merupakan atlet binaan pelatih dari Indonesia. Di kategori tersebut, Bagus juga belum dinaungi keberuntungan meraih medali emas. Faktor kelelahan menghentikan langkah timnya sampai di babak delapan besar.
"Tangan kanan masih belum 100 persen maksimal setelah putusnya urat tendon dua tahun yang lalu. Alhamdulillah masih dapat juara II," ungkapnya.
Ayah dari Bagus Haryo Bimo, Adhy Widya Kusuma menambahkan putranya tersebut terbang ke Singapura bersama dengan satu pendamping dari Indonesia. Terbiasa mandiri mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) di banyak kota besar, mental Bagus terlatih bertarung tanpa disaksikan orangtua.
Meski tidak hadir langsung di Singapura, dirinya bersama sang istri, Eti Indiarti tak pernah putus berdoa demi kesuksesan Bagus di Negeri Singa.
"Bagus sudah biasa pulang pergi bertanding sendiri. Biasa dengan kereta dan dia enjoy saja," katanya.
Adhy mengungkapkan putranya tersebut menggapai prestasi Bulutangkisnya seperti saat ini sama sekali bukan karena bujuk rayu
apalagi paksaan dari orangtua. Sejak SD, Bagus telah aktif berlatih Bulutangkis.
Dibesarkan di Perkumpulan Bulutangkis (PB) Kartika Purwokerto, saat masih di bangku SD pun Bagus sudah sering juara Bulutangkis di Kabupaten Cilacap. Harapannya usai meraih medali perak di Singapura, prestasi Bagus akan terus bersinar di kejuaraan-kejuaraan bergengsi lainnya hingga mengantarkan cita-citanya menjadi seorang pelatih Bukutangkis ternama.
"Ibunya masih mengajar di Cilacap. Waktu SD sekolah disana karena tidak jauh dari rumah di Bangsa. Alhamdulillah dari kecil sudah sering juara di Cilacap. Sekarang sejak 2016 kami sudah tinggal di Purwokerto," pungkasnya. (*)