CILACAP, RADAR BANYUMAS - Beberapa warga Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten terpaksa menggunakan air kolam yang tampak kotor untuk mandi. Hal itu terpaksa mereka lakukan akibat kekeringan yang melanda willayah desa tersebut, sejak sejak bulan terakhir.
Seperti yang diungkapkan warga sekitar, Kesih (45) saat ditemui Radarmas. Dia mengaku terpaksa mengambil air kolam yang berlokasi dekat dengan rumahnya untuk keperluan mandi sehari-hari.
"Dari pada harus membeli, terpaksa kita gunakan air kolam untuk mandi, sehingga air yang dapat dari bantuan atau terpaksa beli kita gunakan untuk masak dan minum," terangnya, Minggu (27/8/2023).
Meski memiliki sumur, Kesih mengaku air sumur miliknya keruh kekuningan. Ketika berusaha disaring tetap mengeluarkan bau, sehingga dia bersama warga lainnya tidak berani untuk mengkonsumsi.
BACA JUGA:Tiga Dusun di Kawunganten Krisis Air Bersih
"Air sumur warnanya keruh dan berbau, kalau mau masak dan minum harus menunggu bantuan atau membeli Rp 5 ribu per jerigen," katanya.
Sementara itu, dari data BPBD Cilacap, hingga akhir Agustus 2023 sebanyak 29 ribu warga yang tersebar di 22 desa dan 9 kecamatan di Kabupaten Cilacap, terdampak kekeringan dan mengakibatkan krisis air bersih.
"Hingga saat ini kita sudah distribusikan 150 tanki air bersih, tapi jumlah tersebut masih sangat kurang, mengingat musim kemarau diperkirakan sampai pada bulan Oktober mendatang," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Erna Sugiyarti ketika dikonfirmasi.
Erna mengatakan, anggaran yang dialokasikan oleh Pemkab sangat terbatas, sehingga ia meminta masyarakat agar bijak menggunakan air bersih.
BACA JUGA:Identitas Puluhan Warga Desa Karanganyar Dicuri Untuk Meminjam Uang di Koperasi
BACA JUGA:PSCS Cilacap Menang Lawan PSPS, Charis Yulianto : Kondisi Tim sudah 95 Persen
"Tapi Alhamdulillah baik OPD lain maupun stakeholder saling bahu-membahu untuk droping air bersih, jadi banyak membantu kami dan masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya. (jul)