"Kenapa mahal tapi dia di Jakarta, karena Purwokerto belum ada wadahnya, jadi kia harus membuat wadahnya, karena Purwokerto punya budaya yang bagus seperti gamers, influencer, dan e-commerce termasuk dalam satu industri kreatif, yang mendukung lahirnya Breeze," katanya.
Noval menginginkan, agar industri hiburan di Jawa Tengah bisa bersaing, walaupun dimulai dari Purwokerto. Tidak boleh kalah dengan yang ada di Jakarta. Dia ingin membuktikan di mana pun daerahnya, jika memang berkualitas, akan tetap memiliki kualitas.
BACA JUGA:Tim LPPM UMP Pengabdian Internasional di Kualalumpur
BACA JUGA:Pesta Rakyat Alfamart Meriahkan HUT RI ke-78
Sementara itu, Head of Business Buzzlive, Eko Budi Bawono menambahkan, perkembangan industri live commerce di masa kini menjadi sebuah media yang patut diperhatikan oleh khalayak publik, sebagai penyalur informasi yang efektif. Tidak terkecuali pelaku UMKM yang masih memerlukan bantuan untuk bisa masuk ke dalam dunia digital.
"Kita juga punya tujuan untuk membuka peluang pekerjaan yang lebih luas bagi orang yang tertarik untuk tampil di hadapan kamera," ujarnya.
Menurutnya, Purwokerto sangat potensial, termasuk komunitas live. Di mana bisa mendukung satu sama lain, seperti halnya Buzzlive.
Setelah ini, Buzzlive menargetkan akan mengembangkan potensi UMKM di Indonesia. Sesuai dengan program pemerintah, bahwa UMKM ingin dimajukan karena penghasilan mayoritas di Indonesia bersumber dari UMKM. (ads/ely)