Anak Menteri Susi Dimakamkan di Pangandaran

Selasa 19-01-2016,11:02 WIB

[caption id="attachment_95946" align="aligncenter" width="500"] Suasana rumah duka di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Senin (18/1/2016).FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS[/caption] Diduga Serangan Jantung, Meninggal saat Tertidur JAKARTA- Rangkaian bunga duka berjejer menuju kediaman dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kompleks pejabat negara Widya Chandra, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 02.00 kemarin, putra sulung Susi, Panji Hilmansyah meninggal dunia di usia ke-31 tahun. Ucapan belasungkawa untuk almarhum terus mengalir. Sejumlah menteri berdatangan memberikan semangat kepada perempuan yang juga sebagai CEO Susi Air itu. "Ibu Susi sangat terpukul, tapi kami tadi sudah menghibur bersama dengan Dirut BRI dan Ibu Puan (Puan Maharani, Red.). Beliau belum bisa menerima walaupun beliau dalam keadaan terharu," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault setelah melayat ke rumah duka. Kepergian almarhum benar-benar menjadi duka mendalam yang dirasakan oleh Menteri Susi yang baru saja berulang tahun pada Jumat (15/1) lalu. "Pak, saya ini sudah berjuang untuk tanah air dan bangsa, anak saya diambil seperti ini, bagaimaana. Saya hanya bilang ini takdir Allah," cerita Adhyaksa sambil menirukan keluh kesah Susi. Menurut dia, Susi terus meneteskan air mata. Adhyaksa pun memberikan kekuatan dengan mengutip penggalan ayat Alquran dan memberikan penjelasan agar Susi tetap kuat. "Kita juga kalau mendapatkan musibah itu tentu lebih berat,"  jelasnya. Kepala Biro Kerjasama dan Humas KKP Lily Aprilia Pregiwati menjelaskan, penyebab kematian Hilman hingga kemarin belum dapat dipastikan. "Awal tahun baru almarhum memang komplain sesak napas, sebelumnya tidak ada riwayat penyakit jantung," jelasnya. Namun pihak keluarga menduga penyebab kematian almarhum adalah gagal jantung (heart failure) dan meninggal saat tertidur di rumahnya. Putra sulung yang meninggalkan seorang putra bernama Armand, 10, ini memang sedang mengikuti sekolah instruktur pilot di Naples, Florida. "Nanti akan dilakukan pemakaman di Jalan Merdeka 312 Pananjung Pangandaran, setelah tiba di Indonesia," ungkapnya. Sementara itu, Gurbernur Banten Rano Karno mengatakan bahwa jenazah almarhum kemungkinan akan tiba di  tanah air pada Kamis (21/1). "Soalnya kan penerbangan dari Florida ke sini kan beda satu hari,"  jelasnya. Pada 6 Januari lalu, Menteri Susi bersama dengan anak-anaknya masih berlibur di New York. Saat ini jenazah Hilman masih dalam proses pemulangan dari Naples, Florida Amerika Serikat ke Indonesia. Prosesnya pun telah dibantu dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston. Sementara itu, salah satu dokter jantung RS Harapan Kita Ganesha M. Harimurti menyebutkan bahwa seseorang yang terkena gagal jantung biasanya sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya. "Seperti jalan saja sesak, dan biasanya berlangsung sejak lama," tuturnya. Tak hanya itu, bagi pasien yang menderita gagal jantung itu biasanya terlihat dari kondisi fisik yang seringkali kecapean. "Bukan sesuatu yang mendadak," jelasnya. Kalau dilihat dari profesi sang almarhum sebagai pilot, seharunya penyakit jantung sudah bisa dideteksi sebelumnya. "Setiap enam bulan sekali biasanya periksa rutin," ungkapnya. Ganesha pun tak dapat memprediksi seseorang yang meninggal pada saat tidur disebabkan karena jantung. "Ada banyak faktor dan pemicunya juga. Bisa juga disebabkan serangan jantung, itu bisa tiba-tiba dan juga pembuluh darah di otak pecah," ungkapnya. Almarhum yang memiliki hobi travelling ini pun tak hanya meninggalkan seorang Ibunda dan seorang anak. Tapi juga meninggalkan kedua adiknya Nadine Kaiser dan Lavy Xavier. Sebagai informasi, Panji merupakan hasil perkawinan pertama antara Susi dengan Yoyo Yudi Suharyo. Penjagaan dari pihak protokol keamanan pun cukup ketat. Awak media tidak diperkenankan masuk ke dalam lokasi. Adapun beberapa pejabat yang berdatangan diantaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (lus/agm)

Tags :
Kategori :

Terkait