BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kecamatan Pekuncen dengan Hanggar Karangklesem dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sumber Rejeki Abadinya belum mengelola sampah dari 16 desa di Pekuncen.
Data yang dihimpun Radarmas, lima desa di Kecamatan Pekuncen yang mengelola sampahnya secara mandiri diluar hanggar yaitu Pasiraman Kidul, Banjaranyar, Kranggan, Krajan dan Cikembulan.
Sekretaris KSM Sumber Rejeki Abadi, Anggi mengatakan dari 16 desa di Kecamatan Pekuncen, lebih banyak desa untuk pengelolaan sampahnya sudah masuk ke Hanggar Karangklesem meski belum semua warga. Sepengetahuannya ada lima desa yang pengelolaan sampahnya belum masuk ke Hanggar Karangklesem.
BACA JUGA:Pengolahan Sampah Desa Pasiraman Kidul Gandeng TPA Tipar Kidul
"Selain Pasiraman Kidul, ada juga Banjaranyar, Cikembulan, Kranggan dan Krajan," katanya ditemui Radarmas, Jumat (11/8).
Anggi menjelaskan untuk iuran pengambilan sampah, tidak semua dari desa yang mengkoordinir. Di beberapa desa, dirinya langsung menarik sendiri kepada warga. Per rumah tangga, iuran pengambilan sampah standarnya sebesar Rp 20 ribu per bulan dengan catatan semakin banyak volume sampah yang diambil maka untuk besaran iuran menyesuaikan.
"Kalau instansi, kantor atau sekolah bisa lebih besar," terang dia.
Disinggung terkait besaran iuran pengambilan sampah yang telah diatur dalam peraturan daerah sepengetahuannya untuk rumah tangga sebesar Rp 25 ribu per bulan. Adapun ketika iuran yang ditarik KSM untuk rumah tangga hanya Rp 20 ribu per bulan, pertimbangannya agar tidak memberatkan warga.
"Sampah diambil dua sampai tiga kali sehari," pungkas Anggi. (yda)