Dalam penerapan kurikulum merdeka, para guru dituntut agar lebih kreatif untuk mempermudah pembelajaran bagi siswa - siswinya, terutama mengenai profil pelajar Pancasila yang saat ini dituntut agar dimiliki pada setiap insan pelajar di Indonesia.
JULIUS PURNOMO - Cilacap
ADALAH Ajeng Alisa Narulita, seorang guru penggerak dari SMA N 3 Cilacap. Ia menciptkan sebuah permainan yang disebut Dokar Panca, kepanjangan dari Domino Kartu Profil Pelajar Pancasila.
Ajeng begitu ia sering disapa, ingin menerapkan pembelajaran dalam sebuah metode permainan yang menarik minat para siswa untuk belajar nilai- nilai Pancasila.
"Anak- anak ini kalau diberi materi pembelajaran seperti pada umumnya, akan cenderung cepat bosan. Materinya belum dapat anak- anaknya sudah bosan duluan," katanya, Jumat (28/07).
Sedangkan untuk cara bermain Dokar Panca, Ajeng mengatakan sama seperti permainan kartu domino pada umumnya, namun diubah pada bagian kartu bukan bentuk bulat melainkan diganti dengan nilai- nilai profil pelajar Pancasila.
"Permaian ini bisa dilakukan oleh 3 atau 4 orang, caranya setelah kartu dikocok dan dibagi, pemain pertama akan menjatuhkan kartu, kemudian pemain kedua harus meneruskan sesuai dengan kartu dari pemain pertama. Lalu pemain kedua diharuskan dengan lantang mengucapkan profil Pancasila," terangnya.
Jika pemain selanjutnya tidak memiliki kartu seperti pemain sebelumnya, maka ia akan dilewati ke pemain selanjutnya. Bagi pemain yang kartunya telah habis maka ia adalah pemenang dari permainan Dokar Panca.
"Saya mengadopsi apa yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro yaitu bermain sembari belajar, dengan begitu anak - anak akan mudah mengimplementasikan dalam kehidupan sehari - hari," pungkasnya. (*)