PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sekira 390 hektar lahan sawah di dua kecamatan, yang ada di Kabupaten Purbalingga berpotensi mengalami kekurangan air irigasi saat kemarau.
Namun, Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga hanya memiliki bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar, untuk pompanisasi bagi 140 hektare lahan sawah.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinpertan Kabupaten Purbalingga Hafidhah, pekan lalu.
"Hitungan Dinpertan, satu hari satu malam untuk penggunaan mesin pompa, membutuhkan 30 liter solar," katanya.
Dia menjelaskan, untuk satu kelompok tani bantuan bersifat darurat. Yakni, satu kelompok tani hanya mendapatkan bantuan untuk 14 hari.
BACA JUGA:Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Pemkab Diklaim Meningkat
"Paling tidak, satu kelompok tani mendapat bantuan BBM untuk pompanisasi lahan pertanian seluas 20 hingga 24 hekatar," jelasnya.
elebihnya, menurutnya kelompok tani harus melakukan iuran sendiri untuk keberlanjutan pompanisasi.
Sementara itu, 390 hektare lahan sawah di Purbalingga yang berpotensi kekeringan. Terdiri dari di wilayah Kecamatan Kemangkon ada 300 hektar dari luasan lahan sawah 2.200 hektar (13 persen). Kemudian, di Kecamatan lainnya total berpotensi kekeringan 90 hektar.
Sementara itu, seiring berkurangnya intensitas hujan di kabupaten Purbalingga sejumlah petani di Purbalingga sudah mulai menggunakan pompanisasi untuk melakukan pengairan.
Yakni, mulai dari menggunakan pompanisasi menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), Gas Elpiji, serta listrik.
BACA JUGA:Data Penerima Bansos Diperbarui Per Bulan, Ini Penjelasannya
Penggunaan pompanisasi dan inovasi pengairan diantaranya dilakukan di desa Toyareka, Kelompok Tani di Desa Pekiringan, di Desa Onje Kecamatan Mrebet, serta lahan pertanian di wilayah kecamatan Kemangkon.
Dinpertan meminta kepada petani di Purbalingga yang sudah mengalami kesulitan air irigasi untuk mengairi lahan pertanian, agar memaksimalkan bantuan pompanisasi yang sudah di distribusikan oleh pemerintah. Baik yang berbahan bakar minyak maupun berbahan bakar gas. (tya)