Sementara itu, nelayan dan pengepul sidat asal Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Daryanto mengaku, saat ini kelompoknya masih kesulitan untuk mengembangkan budidaya sidat jenis glass eel.
"Untuk glass eel masih kesulitan mencapai 100 persen, karena sudah kita uji cobakan. Kendalanya butuh biaya cukup besar. Jadi untuk saat ini kita budiaya jenis Elver dan ukuran lainnya yang lebih besar," kata dia.
Pihaknya pun berharap, dengan bantuan pemerintah melalui sejumlah pelatihan-pelatihan, mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengembangan budidaya sidat.
"Panikel ini sumber sidat dari berbagai jenis. Potensinya sangat besar. Tapi memang untuk kelompok masih sedikit," ujarnya. (ray)