Tiga Kecamatan Rawan Tanah Bergerak, BPBD Cilacap Minta PVMBG Bandung Lakukan Kajian

Minggu 14-05-2023,14:59 WIB
Reporter : Rayka Diah Setianingrum
Editor : Ali Ibrahim

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menindaklanjuti kejadian bencana alam tanah bergerak di wilayah Cilacap barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, telah bersurah ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk dilakukan kajian. 

Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Erna Suhariati mengatakan, terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap yang terdampak bencana tanah bergerak. Yakni Kecamatan Wanareja, Kecamatan Dayeuhluhur dan Kecamatan Cimanggu. 

"Kita sudah bersurah ke PVMBG minta dilakukan kajian disana. Rekomendasinya bagaimana nanti, apakah harus direlokasi atau tidak, Bu Pj telah menyampaikan siap untuk menyiapkan tempat relokasi," katanya. 

Dikatakan Erna, dari kejadian tersebut, setidaknya ada sekitar 17 rumah dan 40 jiwa di Kecamatan Wanareja yang saat ini mengungsi. Sedangkan tanah bergerak juga terjadi di Desa Mbingkeng Kecamatan Dayeuhluhur dan Desa Negara Jati Kecamatan Cimanggu. 

"PVMBG nanti tidak hanya mengkaji tanah bergeraknya saja, jadi misal harus direlokasi akan dikaji dulu tempatnya yang aman dimana. Rekomendasi tersebut yang nantinya akan kita gunakan," ujar Erna. 

Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) nantinya, jika akan dilakukan relokasi. 

"Di wilayah tersebut khususnya di Cilongkrang Wanareja memang hampir setiap hujan akan ada pergerakan tanah. Jadi kontur tanahnya labil, dan di bawah tanah ada sumber air, jadi berpengaruh terhadap kondisi tekstur tanah," ujarnya. 

Dia mengatakan, dengan pemetaan wilayah rawan bencana tanah bergerak bersama PVMBG, mitigasi bencana di Kabupaten Cilacap dapat disiapkan dan diperkuat. Terutama dalam melakukan sosialisasi upaya mitigasi bencana di wilayah rawan-rawan bencana. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait