PURWOKERTO, RADARBANYUMAS - Sekitar 2007 lalu, Sukati (47) warga RT01/01 Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas menekuni usaha ketupatnya.
Momen-momen seperti lebaran ini, menjadi "panen" bagi Sukati dan warga lainnya di kampung ketupat itu.
Bahkan tahun lalu saja, Sukati mampu membuat 25 ribu ketupat untuk lebaran.
Tahun inipun diprediksi tak akan jauh berbeda.
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Produksi Ketupat di Kampung Ketupat Melonjak
Bisnis ketupat miliknya, tak seperti bisnis-bisnis lainnya yang terpukul telak karena pandemi.
Bahkan, karena pandemi pensanan ketupatnya cenderung ada kenaikan.
"Karena rata-rata waktu pandemi tidak mudik, jadi pada beli ketupat untuk dimasak di rumah," kata dia.
Tak hanya orang-orang Banyumas yang menikmati ketupat buatan kampung ketupat ini. Sukati bahkan mendapat pesanan dari berbagai daerah.
"Ada dari Jakarta, dari Solo juga," katanya.
Selain Sukati, Dwi Desi (26) tetangga Sukati yang tengah menganyam selongsong ketupat juga bersyukur ada peningkatan pesanan jelang lebaran.
"Dalam sehari bisa 1.000 lebih selongsong ketupat. Tapi kalau hari-hari biasa ya ga segitu," tandasnya. (mhd)