PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID- Pemerintah pusat menargetkan nol persen atau tidak ada warga miskin ekstrem di tahun 2024 mendatang.
Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Purbalingga, Wakil Bupati Purbalingga, Sudono ST MT meminta kerjasama camat dan para kades untuk "gropyokan" mengentaskan warga Purbalingga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga turun dari 16,24 persen di tahun 2021 menjadi 15,30 persen atau 145.330 jiwa di tahun 2022. Sementara dari jumlah tersebut yang masuk kategori miskin ekstrem sebesar 2,19 persen (20.840 jiwa).
“Coba didata, berapa warga miskin ekstrem di wilayah masing-masing, Miskin ekstrem itu adalah yang rumahnya tidak punya listrik, sanitasi, air bersih, tidak punya jamban," kata Wabup Sudono, Sabtu 1 Maret 2023 kemarin dalam kunjungan amaliyah ramadan di Pengadegan.
Lebih lanjut dikatakan, kerjasama warga sekitar dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini sangat diperlukan. Pemenuhan kebutuhan untuk penerangan/listrik dapat menyalur ke tetangga terdekat.
Tak hanya itu, bantuan jamban bagi warga yang miskin ekstrem disesuaikan dengan kondisi penerima bantuan. Kloset jongkok dinilai tidak cocok untuk kaum lanjut usia yang masuk kategori miskin ekstrem.
“Saya sarankan jika membuatkan jamban, karena orangtua sudah susah jongkok, jadi dibuatkan kloset duduk saja," katanya. (amr)