BANYUMAS-Sebagian penderes di Desa Tanggeran Kecamatan Somagede bertahan memproduksi gula kristal organik. Salah satunya adalah Saimin dan istrinya.
Ternyata, pembuatan gula kristal organik masih menggunakan peralatan serba manual. Salah satunya, alat penggilas yang terbuat dari tempurung kelapa.
Saimin menuturkan belum ditemukan alat penggilas berbahan selain tempurung kelapa. Percobaan menggunakan bahan lain gagal. Antara lain lengket atau menempel pada penggilas.
"Awalnya, tempurung kelapa dibuat tanpa gagang. Tangan kami sampai kepanasan karena langsung di atas wajan," kenang Saimin, Kamis (23/2).
BACA JUGA:Agar Tembus Pasar Internasional, LPPM Undip Kuatkan Gula Kristal asal Banyumas
Supaya pekerjaan menggilas gula kristal organik lebih nyaman. Tempurung kelapa diisi adonan semen untuk dipasang gagang kayu.
Pekerjaan tahap menggilas memang tangan sudah tidak kepanasan lagi. Tapi, tempurung kelapa menjadi lebih berat.
"Berat tempurung kelapa sekitar tiga kilogram," kata Saimin.