Harga Beli dari Distributor Sudah di atas HET, Minyakita di Pasaran Dijual Rp 17 Ribu

Selasa 14-02-2023,10:12 WIB
Reporter : Aditya Wisnu Wardana
Editor : Ali Ibrahim

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Mahalnya minyak goreng bersubsidi Miyakita di Kabupaten Purbalingga,  menurut pedagang, karena harga beli dari distributor sudah tinggi atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pedagang sembako di Pasar Bobotsari Miswati mengatakan, dia membeli Minyakita dari sales seharga Rp 15.500 per kemasan 1 liter. "Saya menjual per kemasan seharga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu," katanya kepada Radarmas, Selasa, 14 Februari 2023.

Dia mengaku mendapatkan pasokan Minyakita terakhir kali pada akhir Januari 2023 lalu. "Per karton isi 12 kemasan, saya beli Rp 185 ribu," akunya.

BACA JUGA:Di Tengah Kekhawatiran Resesi, Bisnis UMKM Tetap Melaju dan Tangguh

Maenah, pedagang lainnya juga mengungkapkan dia membeli Minyakita dari sales dengan harga sudah di atas HET. Sehingga, dirinya terpaksa menjual Minyakita di atas HET.

"Saya tetakhir kali membeli Minyakita dari sales dari Purwokerto seharga Rp 170 ribu per karton. Jadi kalau saya jual Rp 14 ribu sesuai HET saya tak dapat keuntungan," jelasnya.

Dia mengaku terakhir kali mendapatkan kiriman dari sales sebanyak 3 karton. "Saat ini, tersisa tujuh kemasan," lanjutnya.

BACA JUGA:Satgas Pangan Turun, Diketahui Minyakita Terakhir Dikirim ke Pedagang Akhir Januari 2023

Diungkapkan, dirinya terakhir kali mendapatkan pasokam pada akhir Januari 2023 lalu. 

Khotimah, pedagang lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku membeli Minyakita dari sales atau distributor seharga Rp 15.500 per liter atau kemasan. Sehingga, dia menjual di atas HET, yakni Rp 17 ribu per liter.

Diberitakan sebelumnya, minyak goreng bersubsidi Minyakita "menghilang" di Kabupaten Purbalingga, sejak akhir Januari 2023. Melihat hal tersebut, Tim Satgas Pangan Kabupaten Purbalingga turun ke lapangan, untuk monitoring.

BACA JUGA:Desa Wisata Serang Diterjang Banjir, Begini Kondisinya

Diketahui, minyak goreng bersubsidi tersebut, sudah tak lagi dipasok oleh distributor, sejak pertengahan akhir lalu. (tya)

Kategori :