PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Industri kecil menengah (IKM) logam di Kabupaten Purbalingga mulai mengalami penurunan. Terutama IKM logam yang bergerak di bidang produksi knalpot.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin, Jumat, 10 Februari 2023.
Dia mengungkapkan IKM knalpot mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. "Hal tersebut (penurunan industri Knalpot di Purbalingga, red) disebabkan harga oasar yang sudah semakin bersain," ungkapnya kepada Radarmas.
BACA JUGA:Sedang Berhenti, Pengendara Motor Meninggal di Tepi Jalan Nasional Kebasen, Begini Kronologinya
Selain itu, semakin banyaknya pilihan produk knalpot aftermarket di pasaran juga menjadi penyebab. "Banyak produksi knalpot dari luar Purbalingga, otomatis membuat pasar knalpot Purbalingga ikut berkurang," ujarnya.
Adanya hal itu, menurut Johan, pelaku industri knalpot di Purbalingga harus mulai memikirkan hasil produk lain, diluar knalpot. Seperti mulai memproduksi sparepart kendaraan bermotor.
Tak hanya itu, industri olahan nanas yang sempat menjadi primadona dari kabupaten Purbalingga, juga sudah mulai menurun. Hal itu, menurut Johan, diakibatkan dari dampak pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
BACA JUGA:Cek Harga Beras dan Stok Minyak, Ganjar Gowes ke Sejumlah Pasar di Semarang
"Dampak dari pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir, cukup mempengaruhi pemasaran produk nanas olahan asal Purbalingga," katanya. (tya)