BANJARNEGARA - Tingginya angka pernikahan dini dengan permohonan dispensasi nikah di Kabupaten Banjarnegara menjadikan keprihatinan banyak pihak.
Karenanya, untuk menekan hal itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara gencar menggelar sosialisasi. Puluhan siswa kelas XII mengikuti sosialisasi di masjid sekolah. Kasi Pembinaan Masyarakat (Binmas) Islam Ali Mustofa memimpin langsung kegiatan sosialisasi.
Ali mengungkapkan, program kegiatan ke sekolah-sekolah ini dinamakan BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah).
"Meskipun saat ini cenderung angkanya menurun, namun untuk ukuran kabupaten kecil tergolong tinggi. Karena angkanya sekitar seribu di tahun lalu," jelas Ali, Rabu (8/2).
BACA JUGA:Rektor Bersama Tim Pengabdian Masyarakat Sampaikan Pentingnya PHBS Pasca Bencana di Cianjur
Ali menambahakan, daerah pegunungan cenderung lebih tinggi angka pernikahan dininya, karena kultur orang tua dan tingkat pendidikan cenderung mendukung hal itu.
"Kami berharap dengan sosialisasi semacam ini dapat menyadarkan para siswa untuk menghindari pernikahan dini, karena lebih banyak mudhorotnya ketimbang manfaatnya," harap Ali.
Kegiatan BRUS ini akan secara rutin dilaksanakan ke sekolah-sekolah secara kontinyu dan juga insidental memanfaatkan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
BACA JUGA:Polres Banjarnegara Gelar Operasi Keselamatan Lalu lintas
Salah satu siswa SMAN 1 Sigaluh Fadli Novan mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. Menurutnya meskipun tidak pernah tersirat sekalipun untuk menikah dini, namun pengetahuan tentang tantangan masa depan yang dihadapi remaja sangat banyak.
"Dari kegiatan ini kami semakin yakin bahwa kami harus fokus ke masa depan dan menghindari pernikahan dini. Ketika masa depan direncanakan secara matang, maka kami akan terhindar dari berbagai masalah akibat pernikahan dini," ujar Fadli.(jud)