CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pendangkalan yang terjadi di Sungai Ijo, Nusawungu, semakin parah. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah masalah.
Saat musim hujan, sebagian desa di Nusawungu direndam banjir. Bahkan di tahun 2022 lalu, banjir merendam delapan desa hingga sepekan di kecamatan ini. Bahkan menjadi banjir yang terparah sejak tahun 1995.
Camat Nusawungu, Misran mengatakan, sudah 10 tahun Sungai Ijo tidak dinormalisasi.
BACA JUGA:Catat, Tidak Ada Penarikan Retribusi di Jembatan Timbang Ajibarang
Akibatnya, sering terjadi bencana banjir dan abrasi di Nusawungu.
"Permasalahannya, pembuangan air dari wilayah Sumpiuh, kemudian bagian selatan Cilacap masuknya ke Sungai Ijo semua. Kalau terjadi penumpukan, air tidak bisa dibuang maka akan kemana-mana dan menyebabkan banjir," kata Misran.
Misran mengatakan, kondisi tersebut pun berdampak pada beberapa lahan milik warga karena tergerus abrasi.
BACA JUGA:Satu Bulan Rute Sementara Koridor 3 Trans Banyumas Baru Signifikan
Sehingga puluhan hektare sawah dan lahan warga, yang berada di samping Sungai Ijo hilang.
Pihaknya pun terus berupaya mendorong, agar pemerintah bisa segera melakukan normalisasi.
BACA JUGA:Wanita Warga Kutabawa Purbalingga Melahirkan di Pos 3 Pendakian Gunung Slamet
Pasalnya, jika normalisasi dilakukan, bencana banjir di Kabupaten Cilacap khususnya di Nusawungu, bisa teratasi. (ray)