Harapan Reinkarnasi Roh Baik Melalui Tingkeban

Rabu 18-01-2023,13:53 WIB
Reporter : Fijri Rahmawati
Editor : Laily Media Yuliana

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Umat Hindu di Banyumas, tepatnya di Desa Klinting, Kecamatan Somagede masih mempertahankan budaya upacara Tingkeban.

Tingkeban merupakan selamatan dalam budaya Jawa.

Diselenggarakan pada saat seorang perempuan hamil, dengan usia kandungan tujuh bulan.

BACA JUGA:Karir, Jodoh, Bisnis Shio Kelinci Air di Imlek 2023, Intip Peruntungannya

"Upacara Tingkeban juga disebut dengan mitoni," terang Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyumas, Slamet Raharjo, Rabu (18/1).

Selamatan bertujuan memohon kepada Tuhan.

Harapannya agar kelak ketika lahir sang bayi dan ibu dalam keadaan selamat.

Serta sehat tidak kurang suatu apa pun.

BACA JUGA:Ruang Kelas Kosong SDN 1 Karangtengah Bakal Disesuaikan Standar SMA

"Juga dengan harapan yang bereinkarnasi adalah roh dari kelahiran yang baik," imbuh Slamet yang jug sebagai Pemangku Pura Padelaman Giri Kendeng, Klinting.

Adapun rangkaian selamatan tingkeban pada malam hari dihelat kidung macapatan, berisi pitutur budi pekerti. Kidung macapatan ditujukan untuk sang bayi.

"Bekali anak dengan budi pekerti luhur walaupun masih berusia tujuh bulan dalam kandungan," terang Slamet.

BACA JUGA:Komitmen HIMBARA Dukung Hilirisasi Industri

Slamet menerangkan, upacara tingkeban sebagai harapan lahir seorang anak yang suputra.

Suputra berasal dari kata Su yang berarti baik.

Kategori :