PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat jadi tema Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-77.
Diperingati dengan jalan sehat, Sabtu (14/1) yang dihadiri Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono.
Pada perayaan tersebut, masyarakat Banyumas diminta waspada terhadap munculnya politik identitas di tahun politik.
BACA JUGA:Hari Terakhir Pengiriman Sayembara Logo Hari Jadi Banyumas ke-542, Peserta Lebih Dari 200
Sadewo di awal sambutannya yang pertama disinggung terkait Sumpah Pemuda.
Wabup juga sempat membuka kuis kecil pada peserta jalan sehat tentang Sumpah Pemuda.
Disampaikan Wabup, isi Sumpah Pemuda ada tiga yaitu Kami putra dan putri mengaku bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia, mengaku berbangsa satu Bangsa Indonesia, dan berbahasa satu Bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Unik, Nama Desa di Banyumas ini jadi Nama Sabun Cuci
Ditegaskannya dalam Sumpah Pemuda tidak ada kalimat yang menyebutkan mengaku beragama satu.
"Jadi Sumpah Pemuda sebelum kemerdekaan NKRI sudah dideklarasikan bahwa Bangsa Indonesia itu memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, atau keberagaman," katanya.
Selanjutnya masuk tahun politik, Wabup berpesan agar masyarakat Banyumas semakin berhati-hati apabila muncul politik-politik identitas, atau politik-politik yang menjual agama.
BACA JUGA:Rekrutmen Calon Anggota Panwaslu Desa/Kelurahan, Dua Kecamatan Masih Nol Pendaftar
Di Indonesia toleransi beragama wajib dijunjung.
Diungkapkannya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang pertama kali berdiri di Indonesia yaitu FKUB di Kabupaten Banyumas.
"Mudah-mudahan kedepan KanKemenag Banyumas semakin lama semakin bisa berkontribusi untuk pembangunan Kabupaten Banyumas, dan memfasilitasi kerukunan beragama di Banyumas," harap Wabup. (yda)