BANJARNEGARA - Curah hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil mengakibatkan bencana tanah gerak di area sekolah dan pemukiman warga. Kerusakan terjadi pada bangunan tembok area dapur, kantor dan tembok kelas SDN 2 Rakitan, Kabupaten Banjarnegara.
Tembok sekolah SD Negeri 2 Rakitan retak dari atas hingga ke bawah. Dengan lebar retakan sekitar tujuh sentimeter. Lantai bagian belakang sekolah juga ambles.
Guru SDN 2 Rakitan, Woro Astuti, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi membuat tembok sekolah retak dan lantai ambles. Lebar retakan pada tembok bertambah usai hujan lebat.
BACA JUGA:Pelatih Kroasia, Dalic: Kami Masuk Empat Tim Terbaik Dunia
"Kondisi sekolah saat ini lumayan parah. Tembok retak dengan lebar retakan sekitar tujuh sentimeter dan lantai bagian belakang ambles," ungkap Woro saat ditemui di SDN 2 Rakitan, hari ini Senin (12/12).
Ia menyebut kerusakan paling parah terjadi di bagian belakang sekolah dan ruang kelas I. Hingga saat ini, ruang kelas I masih digunakan untuk pembelajaran.
"Sampai sekarang masih digunakan untuk pembelajaran. Memang harus berhati-hati terutama setelah hujan deras. Karena retakan tembok bertambah kalau setelah hujan," jelasnya.
BACA JUGA:Dalic VS Rekor Messi, Argentina VS Kroasia di Semifinal Piala Dunia 2022 Dini Hari Nanti
Sebelumnya tembok belakang sekolah juga longsor. Namun saat ini tengah dilakukan perbaikan. Mengingat bagian belakang sekolah merupakan jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter.
"Awalnya tembok bagian belakang longsor. Tetapi sekarang sedang dilakukan perbaikan. Tetapi untuk perbaikan hanya di tembok belakang. Untuk yang tembok retak dan lantai belum," kata dia.
Tanah gerak ini juga terjadi hingga di permukiman warga. Pemerintah Desa Rakitan mencatat ada empat rumah warga yang rusak di bagian dinding dan lantai.
BACA JUGA:Data dan Fakta Kroasia VS Argentina di Semifinal Piala Dunia 2022 Dini Hari Nanti
"Ada empat rumah yang rusak di bagian dinding dan lantai. Karena kondisi tanah di Kadus 3 ini memang labil," terang Perangkat Desa Rakitan, Agus Sutrimo.
Untuk melakukan perbaikan ia mengaku ada keterbatasan dana. Mengingat anggaran desa sebelumnya banyak digunakan untuk penanganan COVID-19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
BACA JUGA:Link Live Kroasia vs Argentina, Rabu 14 Desember 2022 Pukul 02.00