PURBALINGGA-Ratusan santri dari wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen (Barlingmascakeb) meramaikan Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) di Braling Grand Hotel by Azana, Rabu (7/12). Kejuaraan tingkat nasional yang digelar oleh FPKS DPR RI dan DPP PKS ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
Acara ini dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, H Rofik Hananto SE. Dalam acara itu, Rofik sangat mengapresiasi semangat para peserta dalam mengikuti lomba. Menurutnya, lomba membaca kitab kuning ini sangat baik untuk memperkuat dan melestarikan tradisi membaca kitab kuning sebagai salah satu sumber khasanah para santri.”Dalam meraih keagungan dan kemuliaan khasanah Islam, tentu tidak bisa dipisahkan dari tradisi membaca sumber yang orisinil, salah satunya kitab kuning ini,” tutur H Rofik.
Dia menambahkan, Fraksi PKS DPR RI memandang, tradisi membaca kitab kuning ini harus terus dihidupkan karena berbagai manfaat yang dihasilkan. Karena itu, FPKS berinisiatif untuk mengadakan lomba baca kitab kuning sejak Tahun 2016. Peserta lomba baca kitab kuning pada 2016 mencapai sekitar 1300 orang dari 14 provinsi, sedangkan pada Tahun 2017 dan 2018 diikuti peserta dari 16 provinsi dengan jumlah yang hampir sama. Pada tahun 2020 diikuti peserta dari 21 provinsi dengan jumlah peserta 1747 orang LBKK 2021 menghasilkan jumlah peserta terbanyak yaitu sebanyak 3043 orang santri dari 23 provinsi.
Ketua Panitia, Sutaryo SPdI mengatakan, dalam lomba ini, para peserta akan dinilai kemampuan dalam mebaca kitab kuning berdasarkan nahwu dan shorof, menerjemahkan, menjelaskan kandungan yang dibaca serta menjawab pertanyaan juri.
Dia menambahkan, kitab kuning atau juga dikenal dengan kitab gundul ini penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu sumber ilmu dan rujukan dalam memahami Islam secara mendalam. Khasanah intelektual pemikir-pemikir Islam banyak tertuang dalam kitab-kitab kuning. “Dengan demikian, kemampuan membaca kitab kuning merupakan kemampuan yang esensial dimiliki oleh para santri,” tuturnya.
Dia menambahkan, lomba ini diharapkan dapat menghidupkan tradisi keilmuan di kalangan kaum muslimin, memotivasi para santri untuk memperdalam kajian kitab kuning dan mendorong generasi muda untuk mempelajari dan memahami nilai ajaran Islam dari sumber asli yang disusun oleh para ulama salafus shalih.(bdg/ads)