"Kejadiannya itu hari kamis tanggal 10 pagi, sebelum jam 06.00 WIB pagi, karena jam 06.00 videonya saya upload," katanya saat dihubungi, Senin (14/11).
BACA JUGA:Viral SPBU di Rawalo, Mau Isi Solar Harus Kasih Uang Pelicin 50 Ribu ke Petugas
Lebih jauh Banar menjelaskan, saat kejadian itu dirinya hendak mengisi solar.
"Akukan beli solar loh, mau beli dan itukan mobilnya sudah mempunyai barcode nomor plat r sekian kan diijinkan oleh Pemerintah memakai BBM bersubsidikan begitu," jelasnya.
Namun saat mau membeli solar sejumlah Rp. 850 ribu, Ia mengaku, dirinya malah disuruh nambah uang cas.
BACA JUGA:Wah, DTKS Penerima Bansos Sudah Meninggal Tidak Bisa Dihapus, Ini Penjelasan Dinsospermades Banyumas
"Aku mau beli 850 ribu, tetapi malah dimintai ngecas 50 ribu," tambahnya.
Tidak terima dengan hal itu, Banar menerangkan, mencoba mendebat operator SPBU itu.
"Barcode itukan ada dimobil saya, saya gak nunjukkan karena dicek sama alat deteksi juga keluar. Dan sayakan sudah memberitahu sama operatornya, saya ada barcodenya mas. Ini gimana Barcode itu berlaku apa tidak, yang bikin barcode kan pemerintah," terangnya.
BACA JUGA:Polisi Jelaskan Kata-kata AH Si Wanita Pemeran Kebaya Merah, 'AH Sayang Banget Sama Cowoknya,'
Karena operator SPBU tidak ingin mengisikan jika tidak ada uang tip. Dirinya lalu menvideo kejadian itu.
Dan tidak jadi melakukan pengisian solar di SPBU itu.
BACA JUGA:78.494 Siswa SD di Purbalingga Jadi Sasaran Imunisasi Dt dan Td
"Gaklah, gak jadi isi solar. Karena Ia sebelum ngisi aku diharuskan ngasih cas 50 ribu. Terus aku gak jadi beli mas," tutupnya.
Beredar di Berbagai Media Sosial
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral dimedia sosial memperlihatkan seorang petugas SPBU meminta uang pelicin kepada sopir Dump Truk saat akan mengisi solar.