CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Resah selalu ditertibkan ketika manggung di perempatan Jalan Protokol, para musisi jalan kompak untuk membentuk komunitas sebagai wadah komunikasi bagi mereka.
Padahal, tidak sedikit dari mereka menggantungkan hidup dari manggung di jalanan.
Menurut Mitha L Tobing selaku koordinator para musisi jalanan mengatakan, mereka enggan disamakan dengan para PGOT.
BACA JUGA:Lima Sampai Dua Puluh Ton Residu Sampah Dari Banyumas Dikirim Ke TPST RDF Cilacap
Meski mereka menyadari keberadaan mereka mengganggu ketertiban.
"Jika ditertibkan, mestinya Pemerintah memberikan solusi dimana kita mesti mencari nafkah," katanya, Jumat 11 November 2022.
Apalagi kadang peralatan mereka sampai disita, padahal alat-alat itu tidak murah sehingga terpaksa mereka berhenti manggung.
BACA JUGA:Setiap Desa Wisata Diharapkan Ada Homestay
"Alat- alat yang kami gunakan juga lumayan mahal lho, karena sebagian besar dari kami memang benar-benar seniman," lanjutnya.
Atas dasar itulah, maka dibentuk wadah komunitas bagi para musisi jalanan yang kemudian dilabeli Cilacap Music Projek.
Ke depan melalui wadah tersebut akan dijadikan ajang untuk tetap exist disamping untuk mendapatkan pemasukan.
"Kita sepakat bentuk komunitas, ini kebetulan diberi kesempatan untuk tampil di Cafe, semoga saja ini menjadi pengharapan baru bagi kami," pungkas Mitha.(jul)