BANYUMAS-Pria berkebangsaan Bulgaria, Dobrin Tsvetanov Bugov (28) tengah melakukan riset tentang lengger Banyumas.
Dobrin, sapaannya, menceritakan sejak kecil sudah menyukai hal yang berkaitan dengan kebudayaan. Mulai mengenal kesenian dari Indonesia ketika duta besar kerap mengundang warga Bulgaria untuk melihat pertunjukan.
BACA JUGA:Kerugian Kebakaran di Desa Krangean Kertanegara Capai Rp 300 Juta
"Duta besar Indonesia di Bulgaria sering menyelenggarakan acara seni. Seperti angklung, tari. Kemudian tertarik dengan budaya Indonesia, lengger Banyumas," cerita Dobrin, Senin (7/11) di Rumah Lengger.
Guna memperoleh gambaran utuh tentang lengger Banyumasan. Menurut Dobrin harus memahami asal usul lengger terlebih dahulu. Oleh karena itu, mendatangi Banyumas. Bahkan sudah ziarah ke makam maestro lengger Mbok Dariah.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Angin Kencang di Desa Majasem, Atap Rumah Warga Berterbangan
Dobrin juga terlibat dalam prosesi pertunjukan lengger Banyumas. Seperti membeli sesaji sebagai bagian dari ritual dalam gelaran lengger.
"Baru pertama kali ini membeli sesaji. Isi sesaji antara lain minyak duyung, kemenyan, bunga mawar merah dan putih, kenanga, kantil," rinci Dobrin.
BACA JUGA:Roadshow Pemulihan Ekonomi Bantu Pemasaran Produk Lokal
Bulgaria disebut Dobrin berada di wilayah Eropa Tenggara tepatnya di sisi utara Turki. Kini, sedang menempuh strata tiga Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Antropologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Tari lengger Banyumas selain menarik dari sisi gender. Terdapat penari lengger perempuan dan lengger laki-laki.
BACA JUGA:Tidak Diinjak Pengunjung, Rumput Alun-Alun Purwokerto Tumbuh Lebih Subur
"Bagaimana sinergi antara feminim dan maskulin pada lengger dalam mempengaruhi seseorang," imbuh Dobrin. (fij)