Lewat PKM, Dosen STT Wiworotomo Terapkan Mesin Pencetak Papan Partikel Limbah Kayu dan Sulap Akar Bambu

Rabu 05-10-2022,13:14 WIB
Reporter : Deni Arifianto
Editor : Tangkas Pamuji

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Industri kerajinan dan ekonomi kreatif berpotensi menghasilkan 1.100 Triliun, merupakan salah satu penyumbang devisa yang besar.   

Industri Kriya Jateng memberi kontribusi 8.7 %, didorong menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi, pengembangan industri kreatif kerajinan kayu sangat potensi dikembangkan di wilayah pedesaan karena ketersediaan bahan baku yang melimpah. 

Produk kayu dan kerajinan kayu didukung ketersediaan bahan baku yang melimpah, yang dihasilkan dari kebun rakyat dan kehutanan. Kabupaten Purbalingga, berdasarkan data Dinkop-UKM (2021),  terdapat  8 produk unggulan, yaitu produk gula kelapa (nira), kerajinan dari kayu, tempurung dan bamboo, tepung tapioca, mie dan variasi knalpot,

Sebagian besar produk kayu yang dihasilkan oleh UKM berbentuk kusen, mebelair dan kerajinan dari kayu dengan kualitas yang baik, tetapi belum memanfaatkan limbah sebagai bahan baku produk berguna. Pelaku UKM kayu secara umum belum memanfaatkan limbah gergajian dan serut  kayu proses pembentukan kusen dan mebelair menjadi produk berguna. 

BACA JUGA:Melalui PKM Dikti, Dosen STT Wiworotomo Terapkan Mesin Pemilah Performasi Tinggi, Mampu Libas Segala Sampah

Hasil kerajinan dari Akar Bambu yang berpotensi untuk di ekspor karya dari Dosen STT Wiworotomo 

Pengetahuan yang terbatas  membuat UKM mengalami kesulitan untuk mengolah limbah kayu menjadi barang berguna sekaligus mempuyai nilai ekonomis yang tinggi. Limbah harian adalah berupa limbah hasril serut, sehingga potensi bahan baku produk limbah terbesar adalah untuk produk papan partikel. 

UKM  belum mempunyai teknologi berupa TTG untuk mencetak papan partikel yang membutuhkan system press kempa/panas heater listrik.  Potensi lain yang sangat besar adalah pemanfaatan akar jati dan akar bambu yang didapatkan pada saat penebangan pohon, biasanya bagian akar ditinggal. 

Berdasarkan kondisi tersebut maka melalui program kemitraan masyarakat (PKM) DIKTI, tim peneliti dari STT wiworotomo menginisiasi pemanfaatan limbah kayu dan akar bamboo menjadi produk kerajinan. Mitra yang menjadi lokasi pengembangan produk adalah kelompok pengrajin sukses sejati di Desa Sangkanayu, Mrebet, Purbalingga.

Teknologi yang diterapkan berupa mesin hot press hidrolis papan partikel berbahan baku serbuk kayu. Produk limbah diarahkan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

BACA JUGA:STT Wiworotomo Purwokerto MoU dengan Pemkab Banyumas, Bupati Banyumas Beri Kuliah Umum

Inovasi hot press yang digawangi Mastur, MT dengan Hartono, MT dan Sutarno, MT dalam bentuk peralatan pengolahan limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi merupakan hasil penelitian yang telah teruji. Mastur M.T menyampaikan bahwa penerapan teknologi pengolah limbah akan meningkatkan nilai ekonomi dan berdampak pada kesejahteraan UKM.

"Jika ditekuni bahkan bisa menjadi produk ekspor," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Hartono M.T, menambahkan,  Sistem elektrik pada pemanas yang diterapkan merupakan rangkaian listrik dengan memperhitungkan daya terpasang sehingga penggunaannya akan lebih hemat dan dikontrol suhunya agar optimal pada proses pembentukan papan partikel.

BACA JUGA:STT Wiworotomo Tingkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Berkerja Sama Dengan Delapan PTS

Sutarno, M.T, meyakini bahwa kontribusi kolaborasi perguruan tinggi dan UKM yang sinergis akan memberi dampak positif dalam pengembangan teknologi dan produk yang unik dan bercirikhas kearifan local akan meningkatkan potensi klaster kerajinan di Desa sepanjang jalur wisata.  (*)

Kategori :