PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pengaktifan kembali jalur kereta api yang melintas masuk ke Kabupaten Purbalingga, hingga tahun ini belum pasti.
Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga belum menerima informasi terbaru maupun rapat soal itu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga, Raditya Widayaka menjelaskan, pihaknya tidak berani berspekulasi atas informasi tidak atau jadi reaktivasi.
BACA JUGA:Truk Muatan Korek Gas Terguling di Bayeman Purbalingga
"Yang jelas kami belum ada pembicaraan atau diajak koordinasi lagi oleh pusat PT KAI. Jadi kami tetap menunggu kabar saja," tuturnya, Rabu 24 Agustus 2022.
Sementara itu hasil survei tahun 2018 lalu dari perwakilan PT KAI dan jajaran Pemprov Jateng, sempat didapatkan titik untuk stasiun pemberhentian.
Desa yang akan dilalui jalur kereta api seperti Pegandekan, Sumilir (Kemangkon), hingga selanjutnya memasuki Wirasaba (Bukateja) dan Banjarnegara (Klampok).
BACA JUGA:Kecamatan Wangon Penyumbang Kasus DBD Terbanyak di Kabupaten Banyumas
Secara umum, reaktivasi itu meliputi jalur kereta api di jalur tengah Purwokerto- Purbalingga- Banjarsari- Purwonegoro- Banjarnegara- Wonosobo.
Di sisi lain puluhan desa di Kabupaten Purbalingga pernah menjadi lintasan rel kereta untuk perkebunan tebu yang dikirim ke pabrik gula di wilayah Sokaraja.
Kini, tanah yang sempat dipakai untuk rel itu banyak yang tak bertuan.
BACA JUGA:Duh, Ruas Kemranjen-Tanggeran Sudah Banyak Lubang Lagi
Sehingga Pemkab Purbalingga bersama desa melakukan invetarisasi kembali untuk ditertibkan secara administratif.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kabupaten Purbalingga, Siswanto menjelaskan, beberapa desa sudah dikumpulkan oleh Bappelitbangda untuk menjelaskan soal lahan itu.
Pihaknya hanya mengetahui informasi awal sebagai inventarisasi.