FIN/RADARMAS
LAWAN BERAT: Usai mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan lewat laga sengit 51 menit, Mariska Tanjung ditunggu unggulan pertama asal Jepang, Akane Yamaguchi.
BANGKOK - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berhasil melaju ke babak perempatfinal Thailand Masters 2020. Namun, di babak delapan besar turnamen level Super 300 tersebut, Gregoria sudah dinanti oleh lawan tangguh.
Usai mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan lewat laga yang berjalan cukup sengit hingga memakan waktu hingga 51 menit, Jorji –sapaan akrab Gregoria ditunggu unggulan pertama yang juga peringkat tiga dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi.
Pertemuan ini merupakan yang keenam kalinya buat mereka. Namun, sejauh ini, Jorji baru satu kali meraih kemenangan dari Yamaguchi di pertemua pertamanya pada ajang Asian Games 2018. Kala itu, Jorji menang dengan skor 16-21, 21-9, 18-21.
Jorji selalu meraih kekalahan di empat kali pertemuan sebelumnya. Namun di pertemuan terjadi pada ajang Indonesia Masters 2020, pekan kemarin. Saat itu, Gregoria kalah 21-12, 15-21, 22-24 dari Yamaguchi.
Terkait lawannya tersebut, ia enggan memikirkan terlalu jauh. Baginya memberikan penampilan terbaik dan fokus di lapangan bakal menjadi modal dirinya untuk menghadapi Yamaguchi di pertandingan yang bakal berlangsung Jumat (24/1) hari ini.
"Saya pengen ngasih permainan sebaik mungkin. Kemarin di Indonesia Masters juga lumayan ketat. Jadi pengennya sih bisa menampilkan yang terbaik. Target pribadi, saya ingin revans," tegas Gregoria.
Jorji sendiri menjadi harapan terakhir tunggal putri Indonesia ke babak delapan besar Thailand Masters 2020 ini. Selain itu, Gregoria juga menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang masih bertahan hingga babak delapan besar, setelah kedua wakil lainnya yakni Fitriani dan Ruselli Hartawan harus angkat koper sejak babak pertama.
Modal melawan wakil tuan rumah menjadi modal baik Jorji menghadapi Yamaguchi. Dalam laga yang berlangsung di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, kemarin, Jorji unggul atas Busanan lewat pertarungan rubber game dengan skor 14-21, 21-11, dan 21-10.
Di pertemuan kelima ini, Gregoria sudah tertinggal lebih dulu oleh Busanan di awal set pertama. Bahkan, setelah interval Busana terus memapu mengontorl jalannya permainan hingga berhasil memenangkan set pertama dengan skor 14-21.
Namun, di set kedua, Gregoria mencoba bangkit. Saat skor imbang 7-7, Gregoria terus meinggalkan Busanan. Gregoria terus menekan permainan Busanan hingga akhirnya mampu memenangkan set kedua 21-11 dan memaksa pertarungan dilanjutkan dengan gim penentuan.
Pada set penentuan, Gregoria langsung meluncur meinggalkan Busanan 6-1. Meski sempat mendekat, Gregoria terus menjauh dan menutup interval dengan skor 11-5. Usai jeda, Gregoria terus mempertahankan ritme permainan hingga unggul jauh 21-11. Gregoria berhasil menjadi pemenangnya.
Kemenangan ini menjadi yang ketiga kalinya secara berturut-turut Gregoria dengan Busanan. Total pertemuannya sendiri sudah terjadi sebanyak lima kali. Terakhir di World Championships 2019, Gregoria menang 21-14 dan 21-10.
"Tadi game pertama beberapa kali feelingnya masih belum dapet. Karena saya kalah angin. Beberapa bola yang harusnya bisa ditaruh, saya malah nyangkut. Dan dia menekan saya banget di game pertama. Mungkin main saya di game pertama juga ketebak banget. Semua bola dan serangan saya sudah diantisipasi," ungkap Gregoria usai pertandingan seperti dikutip dari situs resmi PBSI, Kamis (23/1) kemarin.
"Game kedua dan tiga saya lebih main nekat dan berani, nggak mikirin pola. Baru kalau ada kesempatan, saya balik serang. Game ketiga saya fokus dari awal, jangan sampai gampang buang poin. Saya nggak mau kasih poin dengan gampang ke lawan. Di sisi lain, lawan juga banyak mati sendiri," tandasnya. (gie/fin/tgr)