Desa Kalialang yang terletak di ujung Selatan Kabupaten Purbalingga ini merupakan wilayah agraris. Sektor pertanian terus menjadi perhatian Pemerintah Desa Kalialang, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Dengan ditunjang Dana Desa dan alokasi dana lainnya dalam APBDes Tahun Anggaran 2017, Desa Kalialang berupaya membenahi sarana infrastruktur yang menunjang akses lingkungan dan juga akses pertanian. Salah satunya, pembangunan jalan makadam, sender saluran pembuangan, pembangunan talud jalan usaha tani, pembangunan jalan rabat beton dan lainnya. Pelaksanaan pembangunan tersebut dilaksanakan merata dengan menyentuh semua wilayah dusun yang ada.
Pembangunan jalan talud usaha tani dengan alokasi Rp 157.810.500 dan jalan macadamdengan alokasi Rp 129.706.000 misalnya, direalisasikan untuk menunjang akses pertanian. "Para petani menjadi lebih leluasa saat akan menggarap lahan, mengangkut hasil pertanian dan lainnya. Di wilayah ini, terdapat lahan pertanian baik bengkok perangkat desa, tanah kas desa maupun tanah milik masyarakat," tutur Kades kalialang Sarmadi didampingi Kaur Pembangunan, Triyono.
Di area jalan makadam itu juga dibangun sender untuk menunjang kelancaran aliran air serta dibangun pula jembatan agar semakin representatif menunjang kelancaran akses pertanian.
"Jalan makadam itu juga dapat menunjang rencana pembangunan embung. Kami sangat berharap agar pemerintah dapat segera merealisasikan harapan petani dengan pembangunan embung yang sangat dibutuhkan. Pasalnya, areal pertanian di Kalialang ini merupakan areal tadah hujan," tambahnya.
Pembangunan sender dilakukan untuk menunjang kelancaran pembuangan air. Bangunan sender ini dibangun di Dusun II dengan dana Rp 188.589.500 (Dana Desa), juga sender saluran pembuangan RT 006 RW 002 dengan dana Rp 57.365.000 (DD), Sender Saluran Irigasi Dusun I RW 002 Rp.73.780.000 (Dana Desa), serta Sender Saluran Irigasi Dusun I dengan alokasi Rp 150.000.000 (APBD I).
Kaur Keuangan Desa Kalialang David EH menambahkan, pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat juga terus dilakukan. Diantaranya dengan kegiatan Posyandu Lansia, pemberian makanan tambahan untuk balita dan lainnya. Selain itu juga dengan adanya pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kegiatan ini ditunjang dengan dana desa (DD) Rp 30.000.000 untuk rehab tiga unit RTLH. Selain itu juga ditunjang dana dari APBD untuk rehab 7 unit RTLH dan Dinas Pertanian serta BPJS sebanyak masing-masing 1 unit. "Jadi tahun ini ada 12 unit RTLH yang direhab," tambahnya. (bdg)