Desa Sidakangen, Kecamatan Kalimanah
PEMBANGUNAN yang dilaksanakan Pemerintahan Desa Sidakangen, disesuaikan dengan keinginan dan aspirasi warga desanya. Dari APBDes Perubahan 2017 sebesar Rp 1.226.401.000, direncanakan untuk pembangunan Rp 618.287.100, pemberdayaan masyarakat Rp 281.720.000, penyelenggaraan pemerintahan Rp 302.938.000, dan untuk pembinaan kemasyarakatan Rp 44.112.000.
Pendapatan Desa Sidakangen tahun anggaran 2017 sebesar Rp 1.228.755.000. Yang berasal dari PADes Rp 33.200.000, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah (BHPR) Rp 21.023.000, Alokasi Dana Desa (ADD) dari kabupaten Rp 338.100.000, Dana Desa (DD) dari APBN Rp 799.078.000, dan Bantuan Keuangan Provinsi Jateng Rp 35.000.000.
“Penyusunan APBDes melalui proses musyawarah dan tahapan-tahapan sesuai aturan. Mulai musyawarah di tingkat Dusun yang menampung aspirasi usulan kegiatan pembangunan setiap RT dan RW. Sampai tersusun perencanaan tingkat Kadus yang berbentuk skala prioritas,” ujar Kades Sidakangen, M Sudiarto.
Rencanaa penggunaan DD Desa Sidakangen 2017 sebesar Rp 799.078.000, antara lain untuk pembangunan irigasi di RT 14 sampai Rp 18 RW 06-07 Dusun II Rp 233.970.000 225 juta, rehabilitasi jalan aspal desa Rp 162.602.000, pengembangan dan peningkatan kapasitas BUMDes Rp 112.000.000, dan untuk fasilitas kegiatan seni dan budaya sebesar Rp 101.300.000.
Kades Sudiarto yang didampingi Penjabat (Pj) Sekdes Sidakangen Hamid Suhadi menjelaskan, realisasi APBDesa 2016 sebesar Rp 1.032.367.000. APBDes tersebut berasal dari PAD Rp 34.525.000, DD Rp 625.774.000, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah (BHPR) Rp 30.113.000, Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 336.955.000, serta Bantuan Provinsi/BanGub (KPMD) Rp 5.000.000.
Selanjutnya untuk belanja Penyelenggaraan Pemerintahan sebesar Rp 306.387.600, Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp 602.867.500, Pembinaan Kemasyarakatan Rp 46.722.000, dan Pemberdayaan Masyarakat Rp 281.720.000. Total belanja sebesar Rp 1.011.710.900, sehingga terdapat Silpa sebesar Rp 20.656.100.
“Realisasi APBDes 2016 tertinggi untuk Pelaksanaan Pembangunan Desa mencapai 59,58 persen. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 30,28 persen. Pemberdayaan Masyarakat 5,50 persen, dan Pembinaan Kemasyarakatan 4,61 persen,” kata Sudiarto.
Kemudian, katanya, dari dana Silpa sebesar Rp 20,6 juta digunakan antara lain untuk pembangunan gedaung BUMDes RT 14 RW 06 Dusun II sebesar Rp 360.319.100, pembangunan drainase jalan RT 16 sampai Rp 18 RW 07 Dusun II sebesar Rp 40.282.800.
Kades Sudiarto yang mempunyai usaha sampingan katering dan bengkel mobil ini mengharapkan, hasil pembangunan yang direncanakan bersama-sama dapat terealisasi sesuai yang diharapkan masyarakat. Desa Sidakangen semakin maju, warga bertambah sejahtera, dan berakhlak mulia.
Terlebih dengan adanya Fakultas Teknik Unsoed di Desa Blater, Kecamatan Kalimanah, masyarakat Desa Sidakangen terkena dampaknya. Tentu dampak positif. Diantaranya, banyak warga yang memiliki rumah kos untuk mahasiswa, usaha warung makan, foto kopian dan laundry.
Pj Sekdes Sidakangen Suhadi mencatat, ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) yang memiliki kos-kosan. Yang usaha katering makan dan snack, ada beberapa orang. Termasuk usaha sate ayam khas Blater, ada beberapa orang yang sudah lama menggeluti dagang sate ayam.
“Adanya Unsoed Fakultas Teknik berdampak positif bagi kemajuan warga Desa Sidakangen. Yang punya dana, selain membangun rumah kos mahasiswa, rupa bangunannya juga semakin baik. Hal ini tentu saja menambah keindahan Sidakangen. Saya rasa banyak positifnya daripada negatifnya,” Suhadi menambahkan. (nis/sus)