Kawasan objek wisata dieng alami lonjakan pengunjung secara signifikan pada pada hari keempat dan kelima lebaran
WONOSOBO - Kawasan objek wisata Dieng mengalami lonjakan pengunjung secara signifikan pada pada hari keempat dan kelima lebaran. Bahkan arus lalu lintas sempat alami krodit, petugas di pos pam dieng harus bekerja keras mengatur lalu lintas agar tidak menimbulkan kerumunan.
https://radarbanyumas.co.id/di-banjarnegara-belasan-ribu-wisatawan-kunjungi-dieng-candi-arjuna-jadi-primadona-pengunjung-dari-pantura/
Minat wisatawan untuk berlibur lebaran di kawasan dataran tinggi dieng nampaknya tidak surut, meski masih dalam situasi pandemi covid 19. Apalagi tidak ada penutupan kawasan wisata di wonosobo, kecuali wisata air.
“Iya benar Dieng sempat krodit, sejak idul fitri, baru hari keempat dan kelima ada kepadatan di sejumlah lokasi wisata di wonosobo, utamanya kawasan dieng,” ungkap Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo saat dikonfirmasi via telepon.
Menurutnya, dari monitoring yang dilakukan oleh tim dari dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten Wonosobo, pada hari kedua dan ketiga lebaran, belum menunjukkan adanya peningkatan jumlah wisatawan di objek wisata. Namun pada hari keempat dan kelima ada peningkatan cukup signifikan meskipun angkanya belum bisa dihitung.
“Di hari keempat dan kelima ini ada peningkatan , bahkan di hari minggu atau hari keempat lebaran dieng sempat krodit, utamanya jalur menuju objek wisata telaga warna,” katanya.
Pemkab Wwonosobo tidak melakukan penutupan kawasan wisata selama libur lebaran, namun memberlakukan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, sehingga seluruh pengelola wisata, baik itu yang dikelola oleh pemerintah dan swasta untuk mengikuti regulasi yang ada
“Kami memang tidak melakukan penutupan kawasan wisata, namun melakukan pembatasan jumlah dan juga pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
Dijelaskan untuk tim yang melakukan pemantauan pengelola wisata memang sudah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, thermogun, menyiapkan masker cadangan dan juga perlengkapan semprot desinfektan.
“Secara umum sudah disiapkan semua, namun ada beberapa yang tempat cuci tangan sudah ada tapi ari tidak mengalir, tidak ada sabun, ya kita minta mereka segera melengkapi dan memastikan air mengalir,” tandasnya.
Soal kapasitas juga selalu diingatkan, termasuk para petugas jaga , baik yang ada di objek wisata milik pemerintah maupun yang dikelola swasta, agar wajib menggunakan masker.
Sementara itu, pengujung asal Banyumas, Setyawan mengaku bahwa kunjungan ke dieng selama libur lebaran seolah menjadi wajib bagi dirinya dan keluarga, untuk mencari udara sejuk.
“Tahun lalu kami tidak bisa datang, saat awal pandemi, sekarang kami bisa kembali berwisata, sebab antar daerah di jateng tidak ada penyekatan, kami tadi lancar-lancar saja di jalan,” ucapnya.
Menurutnya, jumlah wisatawan menuju kawasan dieng tahun ini cukup banyak, meski masih kalah jumlahnya dan keramaiannya dibandingkan dengan tahun tahun sebelum pandemi covid 19.
“Masih tingkat keramaian pengunjung masih kalah banyak dengan saat sebelum pandemi, kalau sekarang meski padat merayap, tapi arus lalu lintas masih bisa jalan,” pungkasnya. (gus)