PURWOKERTO - Ingin menikmati kopi dengan suasana sunyi dan ruang estetis? Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah bisa menjadi pilihan. Dengan konsep small coffee shop tempat ini menawarkan suasana nyaman dan santai. Pengunjung bahkan bisa bebas sambil membaca buku sepuasnya.
“Banyak sekali mahasiswa yang suka nongkong sambil nugas di cafe-cafe, jadi kami berpikir rata-rata mahasiswa juga termasuk penikmat kopi dan melihat karyawan kami juga menyukai kopi. Dari sanalah kami tercetus ide ‘bagaimana jika membuat kopi sendiri itu seperti apa sebenarnya”, kata Kepala Perpustakaan UMP Purwati SIKom.
Pelatihan yang merupakan program perpustakaan UMP tersebut menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya yakni Tarko, atau yang akrab disapa Om Starko.
Menurut Purwati perpustakaan tidak hanya memberikan wawasan dam informasi namun juga memberikan ilmu baru.
“Selain memberikan wawasan dan informasi untuk tugas mahasiswa, Perpustakaan UMP juga memberi informasi bagaimana meracik kopi dan menambah ilmu baru. Itu juga termasuk salah satu tugas perpustakaan, jadi tidak selalu tugas kuliah. Banyak ilmu lain yang juga kita tawarkan pada mahasiswa untuk dipelajari, jadi dapat sebagai refreshing untuk mahasiswa,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, akan ada fasilitas tempat ngopi untuk pengunjung perpus UMP. Setelah acara ini berbagai menu dari Coffee Corner perpus UMP akan bertambah, jadi ada menu lain yang dapat dipesan mahasiswa atau pengunjung perpustakaan.
https://radarbanyumas.co.id/gandeng-karita-ump-gelar-seminar-nasional-personal-branding/
“Perpus UMP juga memiliki balkon untuk tempat istirahat mahasiswa, jadi sambil menikmati kopi juga dapat menikmati pemandangan yang ada di UMP. Bahwa ini (Coffee Corner Perpus UMP) adalah salah satu fasilitas untuk mahasiswa, jadi selain menyediakan koleksi buku, e-jurnal, e-book, tapi kita juga memberikan fasilitas kenyamanan, kenyamanan tempat, spot yang memang nyaman untuk belajar didukung dengan Coffee Corner,” jelasnya.
Purwati berharap mahasiswa itu semakin nyaman belajar di perpustakaan UMP sehingga dapat menaikkan IPK dengan efek mereka lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.
Sementara itu, Tarko sebagai pemateri dalam acara pelatihan meracik kopi ala barista menjelaskan langka-langkah menyeduh kopi dan menjelaskan kopi apa saja yang dibuatnya.
“Teknik penyeduhan kopi biasa tergantung dari menu kopi yang akan disajikan. Misalkan ketika menyajikan Kopi Vietnam, yang pertama kita harus tahu dari ukuran kopinya, kita grinder dulu untuk kopinya dengan ukuran medium dan menggunakan teknik coffee drip, kemudian menentukan takaran yang tepat dan suhu air yang tepat, terakhir menunggu kopi selesai menetes di gelas dan dapat dinikmati,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tarko menjelaskan alat-alat dan gelas apa yang digunakan pada pelatihan tersebut. Alat yang paling sering digunakan adalah grinder yang berfungsi untuk menghaluskan kopi sekaligus untuk metode seduh bergantung ukuran.
“Misal untuk kopi tubruk menggunakan ukuran yang agak kasar. Kemudian gelas, gelas sebagai mempercantik penampilan untuk menu yang akan disajikan. Ketika menyajikan es kopi menggunakan gelas yang lebih tinggi, sedangkan untuk kopi latte mengunakan mug, dan untuk kopi vietnam menggunakan gelas khusus untuk teknik vietnam drip. Kesimpulannya, penyajian kopi itu bergantung pada menu kopi yang akan disajikan,” pungkasnya. (Frm/Tgr)