Angkatan Muda Muhammadiyah Banyumas (AMM) Kabupaten Banyumas gelar Pengajian dan Silaturahim bertajuk Refleksi Peran AMM dalam Strategi Dakwah dan Tantangan Masa Depan, di Aula Abu Dardiri PDM Banyumas.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Suara Muhammadiyah (SM) dan Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai penceramah. Selain itu acara juga dihadiri para alumni Pengurus Pemuda Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Johar, Lendra Yusfi Ketua Majelis Kader Khomsi, Fatkhurrokhman, Imam Arif, Nur Fauzi, Ketua Pimpinan Aisyiyah Dr Zakiyah, Walas Larasati Mantan Ketua NA dan para mantan ketua AMM.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Banyumas Nur Khasbi mengatakan, inovasi gerakan dakwah harus terus dilakukan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Jika melihat kualitas kader mungkin sudah bisa sedikit dibanggakan meski masih harus terus meningkatkan kualitas diri.
“Dakwah butuh dukungan dari segala hal, maka dukungan itu harus diwujudkan. Yakni meningkatkan kwalitas kader. Diaspora kader sesuai kopetensi masing masing juga perlu dilakukan. Membangun Ekonomi diri kader juga tak kalah penting, maka harus belajar dan meningkatkan ekonomi,” jelasnya, Senin (6/6/2022) malam.
Menurutnya, bidang seni dan budaya jika dipandang sebagai salah satu cara untuk mendukung gerakan dakwah maka tidak salahnya dilakukan. “Pertemuan AMM ini bukan pertama dan yang terakhir namun harus dilakukan kembali dan bersinergi serta kolabirasi dengan majlis kader PDM,” jelasnya.
Sekretaris PDM, Johar menyambut baik kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini diisi dengan berbagai kreativitas seni oleh AMM. Tentu sangat positif dalam menggembirakan dakwah Muhammadiyah.
” Atas nama PDM sangat mensupport kegiatan AMM ini, dan jika perlu disiapkan secara rutin dan lebih besar lagi. InshaAllah, dengan kegiatan yang seperti ini, akan memunculkan ghirah kita ber Muhammadiyah. Mereka yang tadi kurang semangat ber AMM, inshaAllah akan semangat kembali,” ungkapnya.
https://radarbanyumas.co.id/muhammadiyah-purbalingga-targetkan-suntik-5000-vaksin/
Kegiatan silaturahmi ini, merupakan kegiatan perdana yang diadakan AMM Banyumas pasca pandemi. Dan dihadiri hampit 1000 kader-kader AMM se Banyumas.
Sementara itu Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari dalam ceramahnya mengatakan salah satu tantangan di era disrupsi adalah, runtuhnya institusi-institusi formal dan mainstream dalam kehidupan masyarakat.
”Salah satu dampak era disrupsi adalah, terjadinya pergeseran sumber otoritas keagamaan di kalangan anak-anak muda. Sesuai hasil riset PPIM UIN Jakarta, 50, 98% anak-anak muda menjadikan media sosial sebagai sumber otoritas keberagamaan. Sehingga, secara tidak langsung terjadi pergeseran otoritas keagamaan,” Tutur Deni.
Dalam pemaparannya, Deni juga menampilkan data, tentang kelompok/tokoh yang sering menjadi rujukan dalam pelaksanaan ajaran agama. Tampak dalam data tersebut, belum ada data-data yang bersumber dari Muhammadiyah, baik secara organisasi maupun secara pribadi.
Lebih lanjut deni menyampaikan, walaupun era disrupsi merusak institusi yang mapan, namun era ini juga melahirkan inovasi-inovasi baru yang perlu di manfaatkan.
Maka, AMM, harus bisa memanfaatkan era ini, dengan menyiapkan diri untuk melakukan beberapa hal, pertama, mendidik dan menghadirkan ulama-ulama provider, bukan sekedar ulama yang bisa tampil di mimbar, namun memiliki sense dalam dunia teknologi.
Kedua, AMM harus bisa menjadi kelompok kreatif dalam menyiapkan, mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan berbagai materi keagamaan, baik yang berasal dari organisasi maupun dari tokohnya untuk dipublikasi melalui semua jaringan platform media sosial.
Ketiga, AMM harus memiliki literasi pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa adanya kesadaran ini, kita akan sulit melakukan inovasi di era disrupsi ini.(Ngh/Tgr)