GURU BESAR: Prosesi pengukuhan dua profesor bari di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Jumat (19/11). HUMAS UNSOED UNTUK RADARMAS
UNIVERSITAS Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali mengukuhkan dua orang Profesor secara bersamaan, yang berlangsung secara daring dan luring terbatas di Gedung Graha Widyatama Unsoed, Jumat (19/11). Kedua profesor yang dikukuhkan yaitu Prof. Ir.H Purnama Sukardi Ph.D sebagai Profesor Bidang Ilmu Fisiologi Nutrisi Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan, dan Prof.Dr.Ir Hery Winarsi MS, sebagai professor Bidang Ilmu Pangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.
Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir.Suwarto MS dalam sambutannya menyampaikan kampus atau perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan budaya sivitas akademika serta mengembangkan IPTEK yang peka terhadap kehidupan sosial budaya yang ada.
Amanah dan kewajiban tersebut yang selanjutnya diartikulasikan dalam kontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara melalui produktivitas almamater baik dari aspek penyiapan sumberdaya manusia yang unggul dan berdayasaing sekaligus mutu riset yang inovatif dan solutif bagi kehidupan.
“Melalui pengukuhan ini, maka Prof. Purnama Sukardi menjadi guru besar pertama di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Prof Hery Winarsi menjadi guru besar kedua pada Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan. Sehingga keseluruhan guru besar atau profesor di Universitas Jenderal Soedirman sampai saat ini berjumlah 80 orang,” ungkap Rektor.
Mengakhiri sambutannya Rektor menyampaikan bahwa hal – hal yang telah disampaikan dari kedua profesor baru di Unsoed ini, sesungguhnya merefleksikan, bahwa IPTEK akan memiliki kaya makna luar biasa, ketika dia mampu menjawab permasalahan yang ada, memenuhi kebutuhan yang diharapkan, sekaligus menghadirkan harapan di masa depan yang menekankan pada upaya-upaya peningkatan kualitas kehidupan umat manusia.
Dalam pidato ilmiahnya Prof. Ir.H Purnama Sukardi Ph.D menyampaikan judul “Ibadah Mengejar Ridho Allah SWT Untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Bahagia melalui Penelitian Perikanan dan Ilmu Kelautan”.
Disampaikan bahwa faktor nutrisi memegang perananan penting dalam berbagai peristiwa fisiologis yang terjadi dalam tubuh organisme baik organisme yang hidup di air maupun organisme yang hidup di darat. Fisiologi nutrisi berkaitan dengan studi tentang nutrisi dan perannya dalam pertumbuhan, reproduksi, kesehatan, dan penyakit suatu organisme. Studi tersebut meliputi konsumsi makanan, penyerapan, dan metabolism dalam mempengaruhi organisme. Selama lebih dari 30 tahun saya telah mempelajari fisiologi secara umum, fisiologi nutrisi pada khususnya.
Penelitian pertama kami adalah Mikrokapsul yang didanai oleh Starter Grant dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DGHE) dan Hibah bersaing. Dalam fisiologi nutrisi, mikrokapsul digunakan sebagai bahan pakan untuk mengetahui peran nutrisi dalam pertumbuhan, reproduksi, kesehatan, dan penyakit suatu organisme.Riset yang dilakukan juga pada Riset Produksi larva kepiting, Scylla serrata, Riset Produksi Mutiara air tawar, Riset Biofloc technology, Riset Nutrigenomik, dan Riset pemuasaan organisme air.
Sementara itu Prof. Dr.Ir Hery Winarsi MS, dalam pidato ilmiahnya mengambil judul ”Yogurt Kecambah Kacang Hijau, Pangan Fungsional Untuk Perbaikan Imunitas Di Masa Pandemi Covid-19”.
https://radarbanyumas.co.id/terra-dei-alibazah-mahasiswa-jurusan-matematika-unsoed-tempuh-satu-semester-di-uc-davis-amerika-ini-kisahnya/
Disampaikan bahwa Pangan fungsional kaya antioksidan dapat mengatasi kondisi stres oksidatif dan mampu menekan marker-marker inflamasi (imunitas). Kacang hijau juga mengandung oligosakarida dan polifenol (sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor).
“Namun, tingginya oligosakarida menyebabkan perut kembung, sehingga penting dilakukannya pengolahan untuk meminimalisir kadarnya, yaitu dengan perendaman dan perkecambahan,” ungkapnya.
Salah satu produk pengolahan pangan yang menggunakan jasa Bakteri Asam Laktat (BAL) adalah yogurt. Yogurt kecambah kacang hijau telah diintervensikan kepada 20 para tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Purwokerto selama 2 bulan. (Humas UNSOED)