Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Fisika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman membuat panel surya di tengah sawah di Sokaraja Lor Kabupaten Banyumas
PURWOKERTO - Menghadapi puncak kemarau, biasanya petani membuat sumur di area persawahan. Mereka pun memompa air dari sumur dengan bantuan diesel.
Hal tersebut tentu merepotkan dan menambah biaya produksi. Namun, petani mesti mengerjakan itu untuk membuat area persawahan yang masih ditanami padi memperoleh air yang cukup.
Melihat kenyataan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Fisika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman membuat terobosan. Mereka memanfaatkan energi surya.
Tim yang diketuai oleh Hartono SSi MSi ini membuat panel surya di tengah sawah di Sokaraja Lor Kabupaten Banyumas. Panel itu untuk menghasilkan tenaga listrik yang dapat menggerakkan pompa air di sumur bor.
Hartono mengatakan, dengan komponen yang sudah terpasang di area persawahan, petani tidak perlu galau mencari pinjaman diesel atau membeli solar. Daya listrik yang dihasilkan panel surya tersebut mencapai 300 watt. "Listrik yang dihasilkan 300 watt. Daya itu cukup menggerakkan pompa air yang hanya membutuhkan 180 watt saja," ungkap Hartono.
Rangkaian panel surya dibuat oleh Tim Pengabdian Fakultas MIPA. Panel surya terdiri dari panel surya dua buah, batterai sebagai stabilisator, dan regulator.
Setelah dipasang, rangkaian panel surya ini langsung menghasilkan energi listrik dan menggerakkan pompa air. Tak ayal,air dari sumur bor segera mengaliri persawahan.
Hartono menyebut, adanya pompa air yang digerakkan dengan tenaga surya ini diharap dapat membantu pengairan sawah saat kemarau sehingga ketahanan pangan tetap terjaga.
"Kami pun berharap melalui pengabdian ini, masyarakat terutama petani dapat terbantu tetap berproduksi namun tidak terbebani secara ekonomi," jelasnya.
Selain memasang panel surya untuk pompa tenaga air, Tim ini juga memasang modul surya untuk lampu penerangan jalan Desa Tlagayasa, Bobotsari Purbalingga.
Selain Hartono, Tim Pengabdian FMIPA Unsoed adalah Dr Abdullah Nur Azis, Farzand Abdullatif PhD, Sugito SSi MSi dan Dr Eng Mukhtar Effendi dari Puslit Energi Baru Terbarukan. (wwn/dea)