CINTA BUS : Tommy menjadi salah satu penggemar fanatik bus sejak SMP.
Bus yang merupakan sarana transportasi darat, ternyata punya banyak penggemar fanatik.
Bahkan sampai dibuat miniatur, hingga koleksi berbagai hal yang berkaitan dengan bus seperti tiket dan seragam PO.
BAYU INDRA KUSUMA, Purwokerto
Pratomo Wahyu Widodo, menjadi salah satu penggemar bus yang bisa dibilang cukup fanatik. Berawal dari kesenangannya naik kendaraan besar tersebut, sejak SMP, Tommy mulai mengoleksi tiket bus dari berbagai PO bus.
Dia yang juga menjadi bagian dari Bus Mania Community (BMC) wilayah Banyumas, Kedu, dan sekitarnya, saat ini sudah memiliki koleksi lain yaitu seragam PO bus. "Saya ada sekitar 30 seragam dan semuanya memang hanya untuk dikoleksi, tidak untuk digunakan," katanya.
Dijelaskan, ada berbagai cara yang dilakukan untuk mengumpulkan seragam PO dari berbagai agen bus. Mulai mendatangi manajemen PO secara langsung untuk meminta seragam. Sampai meminta seragam dari sejumlah kru PO bus yang sudah pensiun atau tidak bekerja lagi di PO tersebut.
"Cukup sulit juga mencarinya, namun di BMC kan kita juga banyak ketemu dengan pemilik PO sehingga pada kesempatan itu saya berusaha mendapatkan seragamnya," ujarnya.
Untuk tiket bus, lanjut Tommy, dia mengumpulkan tiket sejak SMP. Diceritakan, awal koleksi tiket sebagian besar merupakan tiket yang didapatnya dengan menaiki bus masing-masing. "Sekarang sudah ada lebih dari 100 tiket yang saya punya. Dan pasti akan bertambah lagi seiring berjalannya waktu," jelasnya.
Tidak ada alasan khusus, mengapa dia menyukai kendaraan besar tersebut. Menurutnya, sejak menggunakan bus pada saat SMP, dia sudah jatuh hati dengan bus. "Sekarang saya bahkan punya satu bus, walaupun ukurannya masih medium," jelasnya.
Terkait BMC khususnya di Purwokerto, Tommy menjelaskan, Banyumas menjadi salah satu wilayah cikal bakal terbentuknya BMC di seluruh Indonesia. Komunitas yang terbentuk sekitar tahun 2007, menurutnya, merupakan kumpulan orang-orang yang memang gemar dengan bus.
"Awalnya hanya nongkrong-nongkrong di terminal dengan sejumlah agen bus, sampai akhirnya membentuk komunitas. Sekarang BMC ternyata sudah meluas ke seluruh Indonesia," katanya.
Saat ini anggota BMC di wilayah Banyumas, Kedu dan sekitarnya sudah mencapai 300 anggota. Dalam BMC, ada dua kategori anggota yaitu anggota biasa dan istimewa (yang memiliki PO/owner PO).
"Tidak hanya sebatas komunitas saja, BMC juga selalu memberikan timbal balik kepada pemerintah dan PO. Seperti menginformasikan mengenai jalan-jalan yang belum layak dilalui bus, hingga saran dan masukan kepada PO untuk pelayanan yang lebih baik," tegasnya.
Pekan lalu lanjut dia, BMC juga menggelar reuni akbar, sekaligus pencanangan tagline jalan raya milik bersama. Tahun 2016 ini, Kabupaten Banyumas dipercaya menjadi tuan rumah event bertaraf nasional tersebut. Tidak hanya di Banyumas saja, penggemar bus dari seluruh Indonesia juga hadir seperti dari Aceh, Lombok, hingga Bali.
"Kalau dilihat dari tahun ke tahun, jumlahnya semakin meningkat. Diharapkan bus bisa terus eksis sampai kapanpun," jelas warga Teluk tersebut. (*/sus)