Hj Fidloh Threeyati
Awalnya hanya ikut-ikutan suami, H Rofik Hananto SE yang memang sudah mejadi pebisnis sejak lama. Berkat kegigihannya, wanita yang akrab disapa dengan Bu Fidoh ini dapat mengembangkan bisnis pemasaran produk halal lewat HNI HPAI dengan jaringan yang super luas. Usaha ini juga telah mencetak ribuan bahkan jutaan wanita menjadi enterpreneur, tanpa mengesampingkan peran perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga. Mereka menjalankan bisnis dari rumah.
Terjun dalam bisnis sudah dijalani Hj Fidloh sejak menikah. Namun, saat itu, Hj Fidloh belum serius banget dalam menjalankan bisnisnya. Mulai 2014, ia memiliki tekad bulat untuk mengembangkan usahanya. Tekad ini muncul karena saat itu suaminya yang menjabat sebagai Direktur Marketing di PT HNI HPAI sedang mengenalkan sistem pemasaran yang baru.
https://radarbanyumas.co.id/tertarik-dunia-politik-sejak-usia-sma/
"Saya tertarik untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu dan teori beliau. Saya memberanikan diri menjadi model untuk suport sistemnya. Dan ternyata setelah diterapkan, suport sistem itu dengan cepat mendukung keberhasilan dalam bisnis," tutur Hj Fidloh.
Seperti pengusaha-pengusaha lainnya. Hj Fidloh juga menemui sejumlah tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Menurutnya, tantangan terbesar adalah bagaimana agar bisa menaklukkan diri sendiri.
"Bagaimana kita menaklukan rasa malas, rasa malu dan rasa sungkan. Jika tantangan ini bisa dilewati, tantangan lainnya akan mudah dihadapi," tambah Ibu yang murah senyum ini.
Menjadi pebisnis sukses, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ada beberapa kiat yang bisa diteladani dari Hj Fidloh dalam mengembangkan usahanya. Menurutnya, agar sukses, seorang pengusaha jangan pernah malas berikhtiar, selalu libatkan Alloh dalam ikhtiarnya. "Kita harus yakin dengan ikhtiar kita. Ketika serius berikhtiar, Alloh akan memberikan hasil yang optimal," tambahnya.
Selain itu, pebisnis itu juga harus jujur dan amanah sehingga Alloh akan menurunkan keberkahan. "Jangan pernah curang atau menciderai kepercayaan para relasi yang sudah bekerjasama," tambahnya.
Untuk menjadi pebisnis yang sukses, juga dituntut untuk tidak malu terjun dan terlibat langsung untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan bisnisnya. "Ini yang paling berperan membangun karakter seorang pebisnis. Kita menjadi tahu dan merasakan dan menjiwai orang-orang yang posisinya berada di bawah," tambahnya.
Meski menjadi pimpinan di sejumlah perusahaan, Hj Fidloh tetap leluasa dalam mengatur waktu untuk keluarga. Bahkan menurutnya, seorang pengusaha justru memiliki waktu yang lebih fleksibel. Karena tidak terpaku dengan jam kantor. Bahkan, dalam melakukan bisnis, bisa melibatkan keluarga, atau membawa anak.
Yang lebih menarik, bila bisnis tersebut bisa dijalankan dari rumah, seperti yang selama ini ditekuni oleh Hj Fidloh. Dengan dijalankan dari rumah, hal ini dengan sendirinya akan mengedukasi anak-anak untuk mengetahui seluk beluk bisnis yang dijalani. "Bisnis yang dikerjakan dari rumah ini mestinya harus terus dikembangkan karena tidak memakai cost, bisa dijalankan 24 jam dan bisa melibatkan anggota keluarga," imbuhnya.
Ridlo Suami Nomor Satu
Hj Fidloh menegaskan, Islam tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan dalam berbagai hal. Semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik, termasuk dalam bisnis. Wanita yang berperan ganda sebagai Ibu Rumah Tangga, dan juga pebisnis, akan memiliki nilai yang istimewa. Jika penghasilannya dipakai dan dinikmati oleh keluarga, dalam Islam hal itu sudah dinilai sebagai sodaqoh. "Jadi istilahnya bisa sodaqoh tiap hari," tambahnya.
Wanita asal Desa Jatisaba ini mengungkapkan, sehebat apapun dalam bisnis, yang terpenting adalah ridlo suami. Tanpa ridlo suami, tentu tidak akan tenang dalam berbisnis. Sesukses apapun, sehebat apapun perempuan, harus tetap menempatkan suami sebagai seorang pemimpin. Jika hal ini diterapkan dan diperhatikan, tentu keluarga akan sakinah.
Hj Fidloh juga menyampaikan pesan kepada kaum perempuan yang ingin menjalankan sebuah bisnis agar selalu diniatkan dalam mencari keridloan Alloh. Kalau dari awal sudah diniatkan mencari ridlo Alloh, dalam menjalakan segala aktivitas, tentu akan selalu melihat rambu-rambu yang harus ditaati oleh perempuan muslimah.
"Ketika ingin menjalankan bisnis dan ingin keluarga yang sakinah dan anak-anak yang akhlakul Karimah, maka lihatlah bagaimana Bunda Khadijah, yang selain menjadi seorang pebisnis, juga seorang istri yang baik dan amat dicintai Rasulullah," tambahnya.(*)