Ini Sob!, Jenis Layar yang Digunakan pada Smartphone

Senin 18-04-2022,14:21 WIB

Saat Sobat melihat konten yang ada di smartphone Sobat Sobat pasti akan melihat gambar yang muncul pada permukaan layar smartphone. Bagus atau tidaknya konten yang tampil ternyata dipengaruhi jug dengan jenis teknologi layar yang digunakan. Berikut beberapa jenis layar yang digunakan smartphone sampai saat ini. 1. LCD Bicara soal layar di smartphone, pada dasarnya bakal berbicara soal paling dasar dulu yakni layar bernama LCD. LCD yang merupakan singkatan untuk liquid crystal display, merupakan tipe layar dasar yang banyak digunakan di berbagai ponsel pintar. Sesuai namanya, LCD ini adalah layar yang terdiri dari susunan kristal cair yang disinari dari belakang. Penggunaan LCD dipilih karena bahan produksinya yang tidak malah sehingga, banyak vendor ponsel menghadirkan ponsel dengan layar LCD. Kelebihan utama dari LCD adalah layarnya yang memiliki backlight atau cahaya dari belakang sehingga cukup lumayan jelas ketika layar terkena sinar matahari. Sayangnya, akurasi warna LCD masih kurang begitu baik jika dibandingkan tipe layar lainnya. 2. TN TFT LCD Sebelum bahas soal TN-TFT LCD, harus ketahui dulu bahwa LCD berkembang menjadi TFT LCD. TFT LCD ini adalah layar LCD yang memakai teknologi TFT (Thin Film Transistor atau Transistor Film Tipis). Tipe layar Layar TFT LCD ini kemudian punya perkembangan menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah TN-TFT. TN punya kepanjangan yakni Twisted Nematic. Layar TN-TFT ini populer di berbagai produk yang mengusung layar LCD, contohnya televisi. Hal ini karena penggunaan layar TN-TFT membuat produk tersebut punya biaya produksi lebih terjangkau dan memungkinkan desain tipis dibandingkan teknologi layar sebelumnya. Di industri ponsel, banyak ponsel yang menghadirkan panel layar TN-TFT. Sementara di era ponsel pintar, panel layar ini banyak digunakan di ponsel pintar murah. Layar TN-TFT mampu menampilkan kualitas dengan gambar yang memiliki kontras yang baik sehingga mudah dilihat di bawah sinar matahari. Selain itu, layar ini punya ketajaman warna dan resolusi yang lebih tinggi. Sayangnya, ponsel dengan layar TN-TFT memiliki dua kelemahan. Pertama, sudut pandang layarnya yang sempit dan. Kedua, tampilan layarnya kurang jelas ketika terkena sinar matahari langsung. TN-TFT juga mengonsumsi daya baterai yang lebih boros. Karena alasan ini pula orang malas membeli ponsel dengan teknologi layar TN-TFT LCD. Hal ini berpengaruh pada industri ponsel zaman sekarang, ketika para vendor sudah jarang menghadirkan ponsel dengan TN-TFT. https://radarbanyumas.co.id/aplikasi-radio-terbaik-untuk-smartphone-cocok-untuk-nemenin-ngabuburit/ Istilah TN-TFT di dunia ponsel jadi bergeser dengan istilah TFT saja. Orang seringkali mengabaikan sebutan TN-TFT dan hanya menyebut layar TFT pada sebuah ponsel yang sebenarnya punya panel dinamakan TN-TFT. 3. IPS LCD Selain TN-TFT, TFT LCD juga punya jenis layar yang dinamakan IPS LCD. Teknologi panel IPS LCD ini banyak digunakan pintar keluaran terbaru, baik dari kelas terjangkau dan menengah, banyak yang menghadirkan layar dengan IPS LCD. Beberapa tipe ponsel kelas atas juga ada yang masih memakai IPS LCD tetapi dengan penambahan fitur tertentu. IPS sendiri merupakan singkatan dari In-Plane Switching,. IPS LCD ini hadir sebagai solusi atas terbatasnya kemampuan dari layar TN-TFT LCD. Karena itu, ponsel dengan layar IPS LCD tidak akan mengalami masalah tampilan layar yang buram. Selain itu, IPS LCD juga memiliki sudut pandang yang baik. Hal itu berarti ketika mata melihat layar ponsel IPS LCD dari samping, tampilan layarnya tetap jelas. Kelebihan lain dari IPS LCD adalah pengaruhnya pada konsumsi daya baterai yang lebih hemat jika dibandingkan dengan TN-TFT LCD. 4. PLS TFT Peenyebutan sebagian orang pada panel layar TN-TFT jadi TFT saja berpengaruh pada image layar TFT. Orang punya pandangan bahwa ponsel dengan layar TFT jelek. Padahal, IPS sendiri adalah salah satu jenis layar TFT. Hal ini juga membuat orang semakin ragu ketika ada ponsel dengan keterangan di tabel spesifikasi yang menawarkan layar PLS TFT. Mereka beranggapan kalau PLS TFT sama dengan TN-TFT. Padahal Padahal PLS TFT berbeda dengan TN-TFT. PLS TFT ini merupakan tipe layar yang mirip dengan teknologi layar IPS LCD. Adalah Samsung, vendor ponsel ternama yang mengembangkan teknologi layar PLS TFT ini pada September 2011. Teknologi layar ini berasal dari teknologi Super PLS yang dikembangkan Samsung. Teknologi ini memiliki kemiripan dengan panel IPS. Dari mulai sudut pandang layar dan kualitas tampilan layar, PLS TFT memang cenderung mirip dengan IPS LCD. Untuk melihat kualitas layar PLS TFT, silakan simak artikel ulasan Samsung Galaxy M20, ponsel Samsung murah yang memakai panel PLS TFT. Sobat juga bisa simak perbandingan kualitas layar PLS TFT dengan IPS LCD pada artikel perbandingan Samsung Galaxy M20 dan Asus Zenfone Max Pro M2. 5. OLED Beberapa tipe ponsel hadir memakai panel OLED, seperti LG V series yang memakai OLED tipe P-OLED. OLED sendiri merupakan kepanjangan dari Organic Light-emitting Diode. Tipe layar ini berbeda dengan teknologi LCD. Layar OLED terdiri dari lapisan-lapisan tipis electroluminescent yang berarti lapisan tersebut dapat menyala ketika dialiri listrik. Karena hal ini, OLED dapat menghasilkan cahayanya sendiri. https://radarbanyumas.co.id/cara-terbaik-memotret-di-malam-hari-hanya-dengan-smartphone/ Kemampuan dalam menampilkan cahaya layar sendiri membuat OLED tidak membutuhkan backlight seperti halnya LCD. Hal ini juga yang membuat ponsel dengan layar OLED lebih hemat daya dibandingkan ponsel dengan LCD. Selain karena faktor tersebut, layar OLED memiliki piksel hitam yang lebih pekat yang selalu dalam keadaan “mati” kecuali pixel di dalamnya yang terkena arus. Ketika menyala dan menampilkan layar dengan warna hitam, arus yang dibutuhkan jadi lebih sedikit. Selain itu, layar OLED memiliki refresh rate yang tinggi. Namun, OLED punya satu kekurangan. Kekurangan tersebut adalah dibutuhkannya konsumsi daya yang lebih besar saat menampilkan warna yang cerah. Selain itu, tampilan layar OLED kurang begitu baik dibandingkan tampilan LCD jika ada pada kondisi terkena sinar matahari langsung. OLED juga punya potensi layarnya yang bisa gosong. 6. AMOLED AMOLED atau Active Matrix Organic Light Emitting Diode adalah teknologi layar yang dikembangkan Samsung. Teknologi layar ini mulai banyak digunakan pada 2008 di berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar. Meski dikembangkan Samsung, layar AMOLED pertama kali dipakai oleh ponsel Nokia C6-01 dan Nokia 85. Di era ponsel pintar, panel layar AMOLED dipakai di ponsel kelas atas. Jarang sekali ponsel kelas menengah yang punya layar AMOLED. Contoh ponsel yang punya layar AMOLED pada masanya adalah Motorola Moto X, seperti yang terlihat pada gambar di atas. AMOLED sendiri merupakan inovasi dari Samsung dengan cara menggabungkan teknologi OLED dengan TFT. Penggabungan teknologi ini membuat AMOLED memiliki tampilan warna yang jelas, konsumsi daya baterai yang lebih irit, dan memiliki kecerahan yang lebih tinggi. 7. Super AMOLED Super AMOLED merupakan teknologi pengembangan dari AMOLED. Istilah ini digunakan Samsung sebagai istilah pemasaran yang mengacu pada panel layar yang lebih baik dari AMOLED. Padahal secara teknologi, Super AMOLED tidak memiliki peningkatan teknologi yang terlalu signifikan. Performa tampilan Super AMOLED serupa dengan AMOLED, begitu juga dengan konsumsi dayanya. Yang membedakan AMOLED dan Super AMOLED adalah penggunaan panel layar sentuhnya. Bagi yang belum tahu, umumnya layar ponsel terdiri dari panel layar dan lapisan layar sentuh yang kadang terpisah, baik itu panel LCD, TFT, OLED maupun AMOLED. Hal ini berbeda dengan Super AMOLED yang menyatukan lapisan layar sentuhnya dengan panel layar. Dengan teknologi ini, membuat layar Super AMOLED memiliki tingkat presisi layar sentuh yang lebih baik. Panel Super AMOLED awalnya banyak digunakan di ponsel kelas atas. Namun, belakangan, ponsel kelas menengah bahkan terjangkau sudah banyak yang menawarkan panel Super AMOLED. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Dulu AMOLED digunakan ponsel kelas atas karena biaya produksi AMOLED lebih tinggi dibandingkan IPS LCD. https://radarbanyumas.co.id/chipset-yang-sering-digunakan-di-smartphone-rp1-juta-an/ Kini berbeda cerita. Samsung, realme, vivo,, dan Xiaomi misalnya, punya beberapa tipe ponsel murah yang hadir dengan panel AMOLED. Contohnya seperti Redmi Note 10, realme 7 pro, Samsung Galaxy A27, vivo v19, dan lainnya. 8. Dynamic AMOLED Ponsel Samsung dan beberapa ponsel kelas atas dari vendor lain umumnya bertahan memakai panel Super AMOLED. Samsung memakai panel ini di Samsung Galaxy S seri dan beberapa tipe ponsel lain Samsung di kelas menengah. Samsung kemudian menghadirkan panel yang jadi evolusi dari Super AMOLED, yakni Dynamic AMOLED. Teknologi layar ini pertama kali diperkenalkan di perangkat Samsung Galaxy S10 seri. Dynamic AMOLED in menurut Android Authority tidak sekadar menghadirkan layar dengan punch hole. Dynamic AMOLED memiliki kemampuan dan fitur seperti Super AMOLED. Namun, ada beberapa peningkatan tampilan seperti kontras yang lebih tinggi dan reproduksi warna berkualitas tinggi. Salah satu ciri Dynamic AMOLED adalah hadirnya fitur untuk mendukung HDR10+. Bagi yang belum tahu, HDR10+ merupakan fitur yang berfungsi meningkatkan kontras dan membuat detail gambar menjadi tetap terlihat bahkan ketika berada di latar gambar yang gelap sekalipun. Selain itu, Dynamic AMOLED menawarkan gamut warna dengan tingkatan mencapai 100% dari ruang warna DCI-P3. 9. Retina Display Apple memiliki teknologi layar yang disebut Retina Display. Istilah ini bukanlah teknologi layar layaknya AMOLED yang dikembangkan Samsung. Retina Display adalah bahasa pemasaran dari Apple untuk produk iPhone mereka. Umumnya, beberapa produk iPhone memakai layar tipe IPS dan OLED. Namun, kualitas layar IPS dan OLED di iPhone lebih baik jika dibandingkan dengan layar ponsel Android dengan tipe layar yang sama. Hal yang membuat tampilan layar iPhone lebih baik tersebut karena teknologi Retina Display. Dengan teknologi ini, layar pada iPhone dapat menghadirkan kerapatan piksel yang tergolong tinggi. Hal ini membuat mata Sobat tidak akan melihat piksel terpisah di layar iPhone. Retina Display juga memiliki kualitas gambar yang tajam dan juga jernih. Hanya saja, Retina Display ini memiliki konsumsi daya yang cukup tinggi jika dibandingkan teknologi layar IPS dan OLED lainnya. Namun, belakangan, Retina Display dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan terbaru. Contohnya seperti di Apple iPhone 12 Pro Max yang menawarkan tipe layar Super Retina XDR OLED. 10. E4 Dynamic AMOLED Sebelum bahas lebih lanjut soal E4 Dynamic AMOLED, perlu diketahui juga tipe layar yang dinamakan E3 Super AMOLED. E3 Super AMOLED merupakan tipe layar Super AMOLED yang memberikan pengaruh positif pada tingkat kekayaan warna yang dihasilkan pada layar smartphone. Contoh ponsel yang memakai tipe ini adalah vivo V17 Pro. Di 2021, muncul beberapa ponsel yang menawarkan istilah lain lagi, yakni E4 Dynamic AMOLED. E4 Dynamic AMOLED bisa jadi hanya perkembangan istilah martketing seperti yang ditawarkan vivo V17 Pro lewat tipe layar E3 Super AMOLED. https://radarbanyumas.co.id/cara-terbaik-memotret-di-malam-hari-hanya-dengan-smartphone/ E4 Dynamic AMOLED sendiri pada dasarnya adalah panel layar Dynamic AMOLED. Semua fitur Dynamic AMOLED dimiliki di tipe layar ini. Yang membedakan, E4 Dynamic AMOLED punya konsumsi daya yang lebih rendah 15% dibandingkan Dynamic AMOLED. Contoh ponsel yang menawarkan panel E4 Dynamic AMOLED adalah POCO F3. Bagaimana Sob, menurut Sobat jenis layar apa yang paling bagus? Tulis dikolom komentar ya.(*/pin)

Tags :
Kategori :

Terkait