Ini Kronologi Sekretariat BEM dan DLM Unsoed Dicorat-coret, Lubang Kunci Dilem, Hingga Pintu Dikencingi, Wakil

Kamis 30-12-2021,10:38 WIB

CORAT CORET: Presiden BEM Unsoed 2021 Fakhrul Firdausi menunjukkan coretan di dinding sekretariat DLM yang belum sempat dihapus, Rabu (29/12) siang. YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS PURWOKERTO - Pada Rabu (29/12) siang, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed Fakhrul Firdausi bersama tiga rekannya baru selesai membersihkan ruang dalam sekretariat BEM. Selain itu juga menghapus coretan di kaca dan pintu bertuliskan penjahat kelamin, TBL, menurunkan spanduk bertuliskan mosi tidak percaya, serta memperbaiki lubang kunci pintu yang tidak bisa dibuka karena dilem dan disumbat lidi dari luar oleh orang tak dikenal pada Selasa (28/12) malam. Tidak hanya itu, ruang sekretariat Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) Unsoed di lantai 2 juga "dijahili" dengan perlakuan yang sama. Bahkan saat pembersihan masih tercium bau pesing di pintu sekretariat DLM seperti baru dikencingi. Coretan bertuliskan penghianat dan pimpinan DLM bencong di pintu dan dinding sekretariat sampai Rabu (29/12) siang, belum sempat dihapus. Fakhrul memastikan tidak ada pengerusakan barang-barang di dalam sekretariat BEM dan DLM, selain pintu yang tidak bisa dibuka karena disumbat lidi dan dilem. Agar pintu bisa dibuka, dengan disaksikan Wakil Rektor Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Kuat Puji Prayitno SH MHum didatangkan ahli kunci. Parahnya saat sekretariat DLM di lantai 2 dibersihkan, masih tercium bau pesing di bagian pintu seperti usai dikencingi. "Tidak ada barang-barang di dalam sekretariat yang dirusak. Di dalam kotor karena sampah-sampah seperti plastik dimasukkan orang melalui jendela," katanya ketika ditemui Radarmas, Rabu (29/12). Fakhrul menduga, sekretariat BEM dan DLM Unsoed "dijahili" Selasa (28/12) malam setelah pukul 22.00 WIB hingga Rabu (29/12) dinihari. Karena dibawah pukul 22.00 WIB, dirinya dan beberapa pengurus BEM masih berada di sekretariat. Terkait orang yang menjahili sekretariat, dia tidak bisa menuduh orang tanpa bukti. Kemungkinan "kejahilan" terkait Pemira di Unsoed. Pihak-pihak tertentu yang merasa keinginannya dalam Pemira belum terakomodir, diduga tetap memaksa kehendaknya. Meneror teman Komisi Pemilu Raya (KPR) dan Bawasra (Badan Pengawas Pemilu Raya), pengurus DLM sampai menjahili sekretariat. "Tidak ada kaitannya dengan kasus pelecehan seksual pengurus BEM sebelumnya. Hanya kasus itu dibawa-bawa lagi," ungkap dia. Dia mengaku, akan membicarakan tindak lanjut "kejahilan" secara internal dengan pengurus BEM lainnya. Sampai Rabu (29/12) siang, pihaknya belum menggelar diskusi memutuskan langkah yang akan diambil BEM. https://radarbanyumas.co.id/sekretariat-bem-unsoed-dan-dlm-unsoed-di-corat-coret-ada-spanduk-mosi-tidak-percaya-tulisan-markas-penjahat-kelamin/ "Coba kami selesaikan secara internal dulu," pungkasnya. Wakil Rektor Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Kuat Puji Prayitno SH MHum membenarkan, untuk dapat membuka pintu sekretariat BEM harus didatangkan ahli kunci. Perbuatan inilah yang ditegaskan sama sekali tidak dibenarkan. Meluapkan kekecewaan pada individu dengan berusaha mengunci pintu sekretariat dari luar. Pihaknya masih mentolerir bentuk protes yang coba diungkapkan melalui coretan di dinding sekretariat dan spanduk yang dipasang. "Sekretariat BEM itu milik Unsoed. Bukan milik perorangan atau kelompok yang diprotes. Harus diedukasi tentang itu," pungkasnya. (yda)

Tags :
Kategori :

Terkait