WISATA : Suasana pengunjung lokawisata Baturraden, beberapa waktu lalu. DIMAS PRABOWO/RADARMAS
PURWOKERTO - Kondisi pandemi covid-19 memberi dampak pada berbagai sektor. Salah satunya pariwisata. Tahun ini, tempat wisata sudah dua kali tutup sementara karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani mengatakan, penutupan objek wisata berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD). Tahun ini PAD hanya tercapai 55 persen.
"Dari target PAD awal Rp 15,6 miliar, dan ada perubahan jadi Rp 8,1 miliar," katanya.
Meskipun objek wisata sudah dibuka lagi terutama yang dikelola Pemkab Banyumas, tetapi masih ada pembatasan pengunjung. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri, pembatasan pengunjung 75 persen dari hari normal.
"Kunjungan sudah mulai meningkat dibanding awal pandemi, tapi masih belum seperti pas kondisi normal," papar Asis.
Dikatakan, PAD wisata tahun depan ditargetkan Rp 4,8 miliar untuk dua lokawisata. Yaitu Maskumambang dan Baturraden. Keduanya dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Sedangkan target PAD wisata non BLUD sebesar Rp 1,3 miliar. Adapun objek wisatanya meliputi Musium Pangsar Soedirman, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, Kalibacin, dan GOR Satria Purwokerto.
https://radarbanyumas.co.id/target-selesai-diakhir-tahun-progres-pembangunan-taman-apung-mas-kumambang-63-persen/
"BLUD masih di bawah naungan Dinporabudpar Banyumas, tapi untuk managemen keuangannya beda," terangnya.
Asis mengharapkan, kondisi tahun depan sudah normal. Tidak ada penutupan atau pembatasan kunjungan, sehingga bisa mencapai target PAD. (ely)