TURUN: Petugas Pegadaian Cabang Purwokerto menunjukkan emas batangan. LAILY MEDIA YULIANA/RADAR BANYUMAS
PURWOKERTO - Adanya tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset, berdampak pada penurunan harga emas. Dengan begitu juga berpengaruh dengan yang menggadai dan investasi emas.
https://radarbanyumas.co.id/kilau-emas-antam-kian-bersinar/
Sales Head Pegadaian Cabang Purwokerto, Rustiani mengatakan, di Pegadaian Purwokerto mengalami peningkatan yang menggadai emas. Sedangkan investasi emas ada penurunan.
"Sekarang kondisinya juga masih pandemi covid-19," katanya.
Dia menuturkan, pemilik emas yang memang hanya untuk disimpan saja, dalam kondisi pandemi ini, memilih menjual atau menggadainya. Sebab banyak yang terdampak pandemi covid-19, dan kekurangan biaya untuk kebutuhan.
Di samping itu, harga emas yang menurun juga berpengaruh pada investasi emas. Menurut Rustiani, orang akan berpikir untuk investasi emas karena harganya yang rendah.
"Biasanya 100 gram bisa dapat Rp 100 juta, tapi harga turun hanya dapat Rp 75 juta," tuturnya.
Rustiana menyampaikan, harga emas mengacu pada harga emas dunia atau internasional. Setelah beberapa waktu lalu harga emas berkisar Rp 900 ribuan sampai Rp 1 jutaan.
Pada Kamis (19/8) harga emas 24 karat Rp 775.969. Untuk harga emas di Pegadaian seragam secara nasional.
"Di Pegadaian di Indonesia sama," ujarnya. (ely)