KOMODITAS: Penjual sayur keliling mencari pembeli. Meski mempengaruhi inflasi, namun harga sejumlah komoditas transportasi dan pangan masih terkendali. DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS
PURWOKERTO - Pada Mei 2021, Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,19% mounth to mounth (mtm). Lebih tinggi dibanding capaian inflasi kedua pada bulan sebelumnya, tercatat 0,04 persen (mtm).
https://radarbanyumas.co.id/tarif-transportasi-sumbang-inflasi-tertinggi-mei-2021/
Laju inflasi Purwokerto terpantau lebih rendah dibanding inflasi nasional. Tercatat 0,32 persen mtm. Namun lebih tinggi dibanding inflasi Jawa Tengah yang tercatat sebesar 0,17 persen (mtm)
Secara tahunan, inflasi Purwokerto tercatat sebesar 1,62 persen year on year (yoy) dan 1,57 persen (yoy). Masih berada dalam rentang target inflasi sebesar 3 plus minus 1 persen.
"Secara umum, inflasi Purwokerto pada Mei 2021 utamanya didorong peningkatan harga," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Samsun Hadi mengatakan,
Kenaikan harga terutama pada kelompok komoditas transportasi, serta sejumlah komoditas kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Ada juga kelompok pakaian dan alas kaki.
Peningkatan harga pada komoditas tersebut, dipengaruhi peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat pada momen Hari Raya Idul Fitri, yang jatuh pada Mei 2021.
"Di sisi lain, inflasi tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas," katanya.
Untuk komoditas tranportasi memberi andil 0,08 persen. Bersumber dari komoditas angkutan antarkota dan tarif kereta api, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat pada momen Hari Raya Idul Fitri.
"Inflasi juga tertahan oleh penurunan harga pada komoditas cabai rawit, cabai merah, dan beras," imbuh Samsun.
Secara tahunan, Purwokerto tercatat mengalami inflasi sebesar 1,62 persen (yoy). Inflasi tersebut relatif terkendali dan berada di bawah rentang sasaran inflasi 2021 sebesar 3 plus minus 1 persen (yoy).
Capaian inflasi tahunan pada Mei 2021 lebih rendah dibandingkan rata-rata historis inflasi bulan Mei pada dua tahun terakhir, yaitu 2018 sampai 2019 sebesar 2,19 persen (yoy). (ely)