Begini Pemetaan Rekayasa Lalu Lintas Untuk Nataru di Daerah Purwokerto

Senin 31-12-2018,11:06 WIB

Terobos Kemacetan : Pengendara Motor nekat lawan arus Simpang PIER-SUMAN Jalan Jendsoed Purwokerto Akses ke Baturraden Dibuat Searah, 3 Akses ke Alun-alun Ditutup PURWOKERTO-Menghadapi malam tahun baru 2019, Dinas Perhubungan (Dinhub) menyiapkan rekayasa lalu lintas di beberapa titik. Rekayasa tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di malam tahun baru 2019. Plt Kabid Prasarana Lalu Lintas Dinhub Kabupaten Banyumas, R Hermawan mengungkapkan, titik pertama yang direkayasa yaitu jalur menuju Baturraden. Untuk akses menuju Baturraden akan dibuat satu arah. Yaitu masuk ke Baturraden melalui jalur utama. Rempoah naik, Pertigaan terminal bawah belok ke kanan. Sedangkan untuk jalan pulang atau turun, akan diarahkan ke barat melalui Kebumen Baturraden. "Traffic di Pabuaran sudah kami flashing. Nanti tidak boleh ada yang naik ke Baturraden dari Kebumen. Semua harus melalui Rempoah naiknya," ungkap Hermawan, Minggu (30/12). Hermawan menjelaskan, Dinhub telah memasang enam rambu larangan di libur Nataru tahun ini. Rambu larangan tersebut diperuntukkan untuk truk dan bus untuk tidak naik ke Baturraden melalui Kebumen, Kedungbanteng, dan Sumbang. "Karena kalau truk atau bus pariwisata lewat sana, itu akan menimbulkan kemacetan. Jalan di sana sempit. Maka dari itu harus lewat jalur utama Jalan Raya Baturraden," jelas ia. Menurut Hermawan, dalam cuaca seperti apapun, jalur menuju Baturraden akan tetap diberlakukan sistem satu arah. Ia mengatakan, kebanyakan masyarakat akan menuju Baturraden di malam tahun baru. Titik kedua yang direkayasa pada malam tahun baru 2019 adalah GOR Satria Purwokerto. Hermawan menerangkan, jika kondisi malam tahun baru tidak hujan dan GOR Satria ramai pengunjung, maka akan diberlakukan satu arah. "Satu arah dari Hotel Aston ke Timur. Simpang Meotel akan ditutup. Sehingga dari arah selatan tidak dapat belok kiri," terangnya. Sedangkan untuk rekayasa lalu lintas di Alun-alun Purwokerto, Hermawan menjelaskan, akan diberlakukan penutupan jalan di tiga titik, pertigaan sawangan, simpang Omnia, dan simpang Giri Suman. "Dari Sawangan akan ditutup tidak boleh ke timur menuju Alun-alun. Mulai ditutup pukul 18.00," jelasnya. Untuk kendaraan dari simpang Giri Suman menuju Alun-alun, akan ditutup sesuai situasi dan kondisi keramaian di Alun-alun. Hermawan menyebutkan, penutupan maksimal pukul 19.00 WIB. "Kalau ternyata misalkan setengah enam sore, Alun-alun sudah padat, maka dari arah simpang Giri Suman akan kita tutup," tutur Hermawan. Sedangkan untuk kendaraan dari arah simpang Omnia, ia mengatakan, akan mulai ditutup berbarengan dengan penutupan di simpang Giri Suman. Hermawan menerangkan, akses menuju Alun-alun dari simpang Omnia hanya akan diberlakukan khusus untuk tamu undangan di Pendopo Si Panji. "Di Pendopo itu jam 00.00 akan diadakan doa bersama, khusus para tamu undangan akan masuk melalui Jalan Masjid," terang ia. Lalu lintas dari arah Sawangan akan dialihkan ke barat menuju Jalan Bank. Kemudian Pasar Manis hingga Simpang Omnia ke Jalan Gatot Subroto maupun Jalan Ahmad Yani. "ATCS di Simpang Omnia akan kami atur menyesuaikan kepadatan di sana," kata Hermawan. Ia menyebutkan, titik lainnya yang dipastikan ramai ketika malam tahun baru adalah Andhang Pangrenan. Menurut Hermawan, Jalan Kyai H. Wahid Hasim ke selatan akan diberlakukan satu arah jika terjadi kemacetan di simpang Karang Klesem. Dan titik terakhir yang membutuhkan rekayasa lalu lintas di malam tahun baru adalah Alun-alun Banyumas. Hermawan menerangkan, kendaraan menuju Banyumas akan diarahkan melalui Jalan Lingkar. "Depan Polsek, lurus ke Banyumas, mentok, Jika ke Alun-alun belok kanan, maka kita alihkan belok ke kiri. Sudah kami pasang lampu," terang ia. Sedangkan kendaraan dari arah Jogjakarta, Hermawan mengatakan, akan diarahkan melalui Krumput. "Krumput ke kiri Rumah Sakit, kami arahkan ke Kanan. Menuju Polsek juga," katanya. Jika terjadi penumpukan kendaraan di pasar Banyumas, untuk kendaraan ke arah Jogjakarta, maka akan dialihkan ke kiri. Melewati pinggir sungai. Sehingga tidak terjadi kemacetan di SMKI. "Termasuk kami menyiapkan untuk arus baliknya. Sudah kami pasang rambu," ujar Hermawan. Dari lima titik yang akan dijaga ketat, Hermawan mengategorikan titik-titik teramai. Yaitu yang pertama adalah Alun-alun Purwokerto, Baturraden, Alun-alun Banyumas, Andhang Pangrenan, dan yang terakhir GOR Satria. "Hari biasa saja kalau malam minggu Alun-alun selalu ramai kan. Apalagi ini malam tahun baru. Ada atau tidak ada hiburan pun akan sangat ramai," tuturnya. Dirinya menambahkan, untuk menangani malam tahun baru, Dinhub menurunkan 122 personel. 35 personelnya akan turun ke jalan. Tujuh personel mengatur ATCS. Dan tujuh orang mengatur traffic. Hermawan mengungkapkan, semua rekayasa yang dilakukan Dinhub untuk malam tahun baru didasarkan pada situasi tahun lalu. (lin)

Tags :
Kategori :

Terkait